Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [18]

24 Januari 2021   13:27 Diperbarui: 24 Januari 2021   13:39 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku menggandeng lengan Donghyun dan setengah menyeretnya masuk ke dalam.

"Kurasa mereka membicarakan Chungdae," jawabku, "sudahlah, tak apa, tak usah hiraukan."

"Tidak, beritau aku detailnya, noona. Apakah mereka membicarakan sesuatu yang jelek tentang kalian?"

"Ah, Min Donghyun!"

Sebelum aku sempat menjawab Donghyun lagi, kami berdua sama-sama menoleh ke sumber suara. Hyunah baru saja memasuki caf kami dengan dua temannya yang lain. Dia melambai dengan senang dan bersemangat, sedangkan Donghyun hanya tersenyum sejenak dan memandangiku lagi.

"Ayo noona, ceritakan padaku."

Namun mendadak, Hyunah muncul di sisi Donghyun dan menggandeng lengannya, "ayo temani kami. Akan kutraktir."

"Ah Hyunah-ssi, aku... tapi aku..." ucap Donghyun terbata-bata dan tampak bingung.

Aku memberinya isyarat dengan gerakan kepalaku dan menyuruhnya pergi bersama Hyunah. Akhirnya dengan pasrah, Donghyun duduk di sebelah Hyunah di meja bundar untuk berlima. Aku naik menuju kantorku dan merebahkan diriku di sofanya yang empuk. Mengingat para wanita paruh baya tadi, aku merasa emosi lagi. Kalau yang mereka bicarakan benar adalah Chungdae... aku benar-benar tak bisa terima apa yang mereka katakan. Begini ya, aku tau Chungdae memang masih muda dan dia masih berkuliah; dan benar dia belum memiliki penghasilan, tapi apa urusan kalian dengan statusnya? Dia adalah tunanganku dan bahkan aku tidak keberatan dia belum punya pekerjaan. Kalian kan bukan siapa-siapanya aku, kenapa kalian harus mengurusi hidupku?

"Kuusir saja mereka kalau lain kali mereka muncul lagi. Dasar ibu-ibu yang suka bergosip!"

Dengan emosi aku memukul meja dengan kepalan tanganku, tapi aku menyesalinya sedetik sesudahnya.

"ADUH SAKIT!"

Dasar, merusak hariku yang indah saja.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun