Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [17]

17 Januari 2021   15:00 Diperbarui: 17 Januari 2021   15:02 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

  • Plastic -- Gangnam Exit 4
  • THE BOYZ -- Good Bye
  • MXM -- Good Day
  • MONSTA X - Gravity
  • Im Hanbyul -- Heejae
  • Chunji & Eunha -- Hold Your Hand
  • BLACKPINK -- Hope Not
  • SEVENTEEN - Hug
  • MONSTA X -- I Do Love You
  • Ha Sungwoon -- I Fall in Love

MIN DONGSUN'S POV

Sudah jam sepuluh lebih sekarang, dan kurasa aku sudah cukup berolahraga. Sebenarnya aku bukan ingin berolahraga, tapi pikiranku sangat kacau dan kupikir dengan sedikit berkeringat aku bisa mengalihkan pikiranku. Tapi ketika aku menginjakkan kaki memasuki apartemenku, aku tau pikiranku masih saja kacau. Namun yang lebih membuatku kaget, aku melihat Eunyul noona tertidur di sofa, sementara TV kami menyala. Apa? Bagaimana dia ada disini? Aku cepat-cepat duduk di lantai di sisi sofa tempat dia tertidur.

"Noona? Eunyul noona?"

"Uh..."

Dia tidak membuka matanya, tapi di dahinya ada kerutan dan peluh keringat bermunculan disana. Suhu ruangan baik-baik  saja dan dia tidak membuka matanya. Kuletakkan punggung tanganku di dahinya dan dia tampaknya sedikit demam. Perlahan kuangkat tubuhnya dan kubaringkan di ranjangku. Untunglah sekarang Donghyun sedang keluar, aku bisa merawatnya. Aku mulai hilir mudik ke kamar dan dapur untuk mengompres Eunyul noona. Kukira dia akan pulang setelah dari rumah sakit, tapi kenapa dia malahan datang ke apartemenku? Apakah dia mengkhawatirkanku? Aku masih memandang wajahnya yang tampak agak kemerahan. Dibanding mengkhawatirkanku, aku lebih mengkhawatirkanmu, noona. Tapi aku... aku tidak bisa menyembunyikan perasaan... tunggu, apakah aku cemburu?

"Dongsun..."

Mataku membulat ketika melihatnya membuka matanya perlahan.

"Noona, aku disini," aku menggenggam tangannya erat.

"Kau... akhirnya aku bisa menemuimu juga. Tunggu, kenapa aku..."

"Malahan aku yang ingin bertanya pada noona, kenapa noona ada disini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun