Ah baiklah Donghyun
Kurasa aku akan ke apartemen kalian untuk memastikan keadaan
Titipkan salamku pada Choeun
Baiklah, noona
"Terima kasih untuk traktiran dan bantuannya hari ini, oppa," ujarku setelah turun dari mobil Hyunbin oppa.
"Jangan lupa minum obatnya dengan teratur dan jangan membuatku khawatir."
Aku mengabaikan bagian "jangan membuatku khawatir" dan melambai padanya. Untuk apa dia khawatir denganku? Aku bahkan lebih mengkhawatirkan Dongsun sekarang. Aku naik ke apartemennya dan menekan bel di pintu apartemennya, tapi setelah empat kali menekan bel, tak ada tanda-tanda pintu akan dibukakan. Apa benar terjadi sesuatu pada Dongsun? Rasanya dia tidak akan tidur sampai seperti ini kan? Lagipula dia bukan Donghyun yang tidurnya lebih seperti orang mati... atau Chungdae, yang menurut Choeun, hampir tidak mungkin bisa dibangunkan. Akhirnya aku menekan password apartemen itu. Semenjak aku sering mampir ke apartemen mereka, akhirnya Hyereum-ssi memutuskan untuk membagikan password apartemen mereka kepadaku, menurutnya untuk mempermudah kunjunganku kesini. Lampu depan menyala ketika aku masuk ke apartemen mereka, tapi ruang tengah mereka hanya disinari lampu temaram. Aku mengganti sepatuku ke sandal rumah dan melangkah perlahan.
"Dongsun? Dongsun-ah?"
Aku mengetuk pintu kamar Min brothers, namun tak terdengar suara apapun. Akhirnya aku membuka pintunya dan kamar itu gelap gulita. Aku menyalakan lampu ruangan, lalu melihat ponsel Dongsun tergeletak begitu saja di ranjang. Kenapa dia meninggalkan ponselnya? Kemana dia? Untuk memastikan keadaan, aku mengecek kamar tamu, tapi kamar itupun kosong. Rasanya aku tidak perlu mengecek kamar orangtuanya, itu akan tampak tidak sopan, apalagi aku tau orangtuanya tidak ada di rumah. Aku tidak tau bagaimana menghubunginya sekarang, aku hanya bisa menunggunya. Aku memutuskan berbaring di sofa empuk di ruang tamu dan menonton TV. Dongsun... kau ada dimana? Aku mengkhawatirkanmu. Dan perutku mulai terasa tidak nyaman lagi.
***