Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [16]

10 Januari 2021   12:32 Diperbarui: 10 Januari 2021   12:50 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Apa kau sering sakit perut seperti ini?"

"Ya... tidak terlalu sering. Kurasa mungkin maag-ku bermasalah."

"Aku kan sudah pernah menasehatimu untuk makan tepat waktu."

Aku tak punya energi untuk berdebat dengannya. Aku memang punya kebiasaan buruk untuk lupa makan ketika aku focus mengerjakan sesuatu, dan perutku mulai sakit sejak aku putus dengannya hampir dua belas tahun yang lalu. Tapi sakit ini jadi semakin sering sejak aku sibuk bekerja dan setelah aku melakukan konsultasi dengan dokter, aku memang mengalami sakit maag yang cukup mengganggu. Aku harusnya minum obat, tapi aku meninggalkannya di rumah. Aku sering lupa membawanya. Lagipula kupikir aku tidak butuh obat itu, sudah sebulan belakangan perutku baik-baik saja.

"Apakah kau mau kuantar pulang?" tanya Hyunbin oppa membawa pikiranku kembali ke kenyataan.

Aku saat ini duduk di ranjang rumah sakit setelah proses pemeriksaan yang cukup panjang. Aku termenung memandangi ponselku yang sekarang sudah menunjukkan hampir jam 9 malam. Aku mengirimkan pesan ke Dongsun ketika Hyunbin oppa mengantarku ke rumah sakit, sekadar menanyakan keadaannya, tapi dia tidak membalas. Rasanya aneh sekali Dongsun tidak membalas pesan sampai hampir dua jam, karena bagaimanapun juga aku sudah menyuruhnya untuk menghilangkan kebiasaan buruknya untuk meninggalkan ponselnya begitu saja di suatu tempat dan menghiraukannya. Apa terjadi sesuatu dengannya? Ah, tapi apa yang bisa terjadi dengannya? Tidak mungkin ada sesuatu yang buruk kan? Tapi mengapa perasaan aku sangat tidak enak? Aku minum obat yang diberikan oleh Hyunbin oppa dan merasa sakit di perutku berkurang.

"Kurasa aku mau mampir ke suatu tempat, oppa."

"Tapi ini sudah malam dan kau sedang sakit."

"Tapi aku harus kesana."

"Baiklah, aku akan mengantarmu sampai kesana, kalau begitu. Aku akan meninggalkanmu disana."

Aku malas berdebat lagi dan aku membiarkan Hyunbin oppa mengantarku sampai ke depan apartemen Dongsun. Selama di perjalanan, aku berusaha menelepon Dongsun tapi sudah lima kali aku melakukan panggilan, tak ada satupun yang dijawabnya. Akhirnya aku mengirimkan pesan ke Donghyun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun