Belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, naluriku sebagai pemain basket terusik ketika aku melihat sebuah bola melayang menuju Chinye yang matanya masih tertuju pada kami. Aku berlari dan sedikit melompat, tapi aku berhasil meraih bola itu hanya beberapa sentimeter sebelum menghantam wajah Chinye. Jantungku berdebar dan Chinye berteriak terkejut.
"Kau tak apa-apa kan Chinye?"
"Oh ya... terima kasih Donghyun," jawab Chinye yang masih tampak terkejut.
"Oh maaf aku tidak sengaja..."
Aku rasanya mengenal suara itu dan benar saja... ternyata pemilik suara itu adalah si gadis arogan yang waktu itu mengunjungi Million Stars. Dan dia memakai seragam tim basket... tunggu. Dia satu kampus denganku? Dan dia juga pemain basket?
"Oh, kau... pelayan yang waktu itu kan?" tanyanya dengan nada yang masih kurang kusukai.
"Ya..."
"Ternyata kau berkuliah disini juga," ujarnya sambil menjulurkan tangannya, "aku Song Hyunah, semester tiga kedokteran."
Apa dia serius? Dia juga di kedokteran? Apa takdir sedang mempermainkanku?
Aku menyambut uluran tangannya, "aku Min Donghyun, semester satu, tapi aku di kedokteran hewan."
"Oh, mungkin kita akan sering bertemu nantinya, di sekitar kampus maupun di basket," matanya melirik gelang di lenganku, "dan kau kapten."