Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [4]

8 November 2020   11:42 Diperbarui: 8 November 2020   11:55 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

You're a flower, I'm a bee, I'm only going toward you

Yo
I told you many qualifications
'bout my MISS RIGHT
But why you're my
MISS RIGHT is.. you are..
Just you

(BTS -- Miss Right)

Dan rasanya aku mendapatkan suntikan semangat dari Dongsun. Memang semenjak aku bersamanya, aku memandang dunia ini dengan lebih berbeda. Dia membuatku jauh lebih ceria dari biasanya. Memang benar dia lebih muda 11 tahun dari aku, tapi siapa bilang tingkat kedewasaan bisa diukur dari umur? 

Buktinya Dongsun-ku sangat dewasa dan kami nyaris tidak pernah berdebat soal apapun, bahkan ketika dia sibuk di wajib militer. Kini setelah dia kembali dari wajib militer, kami bisa berhubungan dengan normal lagi. 

Aku tidak sabar untuk menjalani hari-hari bersamanya. Aku berhenti di stasiun tepat di depan kampus dan kampus tampak ramai oleh para mahasiswa yang berceloteh senang. Aku sudah lupa apa rasanya universitas ataupun menjadi seorang mahasiswa karena aku sudah lulus sejak Sembilan tahun yang lalu. 

Aku hanya berharap aku masih cukup "gaul" untuk menjadi dosen mereka kelak. Kampus ini juga besar sekali, untunglah aku tipe orang yang cepat mengingat tempat baru, jadi kurasa dengan tur sekali dua kali aku bisa mengenali semua tempat ini. 

Aku mendengus mengingat Choeun yang mungkin akan tersesat kalau dia kesini, karena dia saja bisa tersesat di dalam gedung mall. Aku menghampiri gedung ketiga di sebelah kiri gerbang kampus, dimana itu ternyata adalah gedung administrasi. Ruang rector ada di lantai empat, jadi aku memilih menaiki lift yang cukup penuh dan membuatku harus mengantri. 

Masih sesekali mengecek ponselku untuk mencari letak ruangan rector dan membalas pesan Dongsun sesekali, akhirnya aku sampai di ruangan yang dimaksud. 

Aku berusaha mengintip melalui pintu kaca ruangan itu, tapi ruang tunggunya tampak kosong. Aku ragu apakah harus mengetuk dulu sebelum masuk, tapi karena ruangan itu kosong, aku mendorong pintunya terbuka. Mungkin rektornya ada di dalam pintu tertutup yang satu lagi. Aku nyaris melompat ke belakang ketika pintu yang di dalam terbuka.

"Permisi, apakah Im Gyosunim ada di tempatnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun