Semuanya yang aku maksud tentu saja mantan murid-muridku yang sangat akrab denganku (mereka bahkan pernah mempertaruhkan nyawanya untukku): Won Hyeil si otak computer, adiknya Won Chinye yang baik hati dan lemah lembut, Sun Joonki si super berisik (keberisikannya hanya bisa ditandingi oleh Chungdae dan Donghyun), Joon Yeowoo si tomboi cantik, Suk Youngkyong si ulzzang dan (baru beberapa waktu belakangan, yang kudengar) menjadi artis, dan Min Donghyun adik Dongsun. Karena persahabatan, mereka semua berjanji masuk ke universitas yang sama.Â
Di tahun ajaran baru yang akan dimulai bulan Maret nanti, Hyeil yang sudah disana duluan akan berkuliah di semester 5, sementara Joonki dan Yeowoo akan berkuliah di semester 3, Chungdae dan Dongsun akan mulai di semester 1 bersama rombongan Donghyun.
"Nah," ujar Eunyul eonni dengan senyum lebar, "aku akan mulai mengambil program pasca sarjana dan menjadi asisten dosen disana, Jurusan Seni dan Kemanusiaan."
"EONNI SERIUS?"
Tentu aku tau dia tidak berbohong. Akhirnya eonni juga akan menyusul aku yang lulusan program pasca sarjana, namun dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
"Wah pasti eonni akan bertemu dengan mereka di kampus ya," ujarku senang, "nanti aku titip Chungdae ya."
"Tenang, Choeun. Akan kujewer dia kalau dia macam-macam."
Kami tertawa bersama. Ya, waktu memang terus berlalu tanpa ampun. Akan seperti apa kami di masa depan? Tapi kurasa tak ada yang perlu kukhawatirkan saat ini. Aku hanya akan terus menjalaninya.
***
BAEK CHOEUN'S POV
Aku duduk bersandar di kursi dengan kelelahan sambil membaca profil beberapa orang di kertas-kertas yang berserakan. Barista yang bekerja bersamaku dalam setengah tahun terakhir terpaksa berhenti karena mengikuti orangtuanya yang pindah bekerja, sedangkan kafe kami hanya punya sisa 3 barista.Â
