Valene menolak mengambil ponselnya yang menjeritkan bahwa ada pesan Kakao Talk yang masuk. Dia sudah benar-benar lesu dan badannya menolak tetap sehat, dia mulai demam, tapi dia tidak memberitahukan ini ke Nancy atau siapapun. Dia hanya ingin sendirian di kamarnya. Dua hari lagi, segala mimpinya akan segera berakhir. Dan mimpinya akan berakhir buruk, tidak seperti saat mulainya yang begitu indah. Tapi ponsel itu masih menjeritkan "KAKAO TALK" dengan sepertinya setengah marah, sudah sekitar 4 kali berbunyi.
Dengan enggan, Valene meraih ponselnya dan membuka Kakao Talk-nya. Dia tidak mengenali seseorang di avatar Kakao Talk orang yang mengirimkan pesan padanya, juga display name-nya yang hanya berhuruf "J". Sepertinya itu seorang pria yang memakai kacamata hitam, tebak Valene yang malas memperbesar avatar itu. Akhirnya Valene memutuskan membaca pesan itu.
Annyeong, Palen!
Annyeong!
Ping!
Annyeonghaseyoooooooo
        Hanya ada seorang yang memanggilnya Palen: Kyungju. Geragapan, Valene membuka matanya lebar-lebar dan akhirnya memperbesar avatar si J, dan setelah dilihat, rupanya itu Kyungju yang memakai kacamata hitam dan berpose di sofa kulit yang kelihatannya mahal.
Kyungju?
        Dengan hati berdebar-debar, Valene menunggu balasan pesannya.
Bingo! Tapi kau harus memanggilku oppa.
        Mata Valene terbelalak sebesar bola golf. Huruf apa yang baru saja dibacanya? Oppa? Apa-apaan orang ini!