You woke up my heart that was broken
(WANNA ONE – Wanna갖고 싶어)
Aku lupa inilah rasanya berada di pelukan Chungdae. Aku lupa segalanya tentang dia, jadi ketika dia memelukku, aku merasakan kerinduan yang sangat mendalam akhirnya bisa terpenuhi. Bau tubuhnya, bibirnya yang lembut dan pelukannya yang erat di sekeliling tubuhku. Sesaat aku lupa segalanya dan aku tak ingin dia menghentikan semua ini. Aku memegangi pipinya dan membalas ciumannya. Tapi ada sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang seperti bukan dia. Dia biasanya begitu lembut, aku tak yakin dia akan menciumiku seperti ini. Ciuman ini sangat menuntut, ciuman yang penuh amarah. Ada sesuatu yang tidak beres. Susah payah, namun aku berhasil mendorongnya menjauh.
“Jangan pergi dariku,” pintanya, ada sinar kemarahan di matanya.
“Kau berani memperjuangkan perasaanmu?” tanyaku menantangnya, “apa kau tidak sedang mempermainkanku lagi?”
“Aku melakukan semua ini untuk melindungimu.”
“Melindungiku? Sedang bercanda apa kau sekarang? Apakah membuatku menangis berarti melindungiku?” tanyaku mendadak marah.
“Kau tak mengerti.”
“Kalau begitu buat aku mengerti!”
“Maukah kau menungguku?”
Aku terdiam. Menunggunya? Kenapa aku harus menunggunya? Dan apa maksudnya melindungiku?