Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] I'm (Not) Allow to Love You [25]

31 Mei 2020   23:48 Diperbarui: 31 Mei 2020   23:46 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

Song list:

  • DGNA -- Lucky Man
  • Yoo Seonho -- Maybe Spring
  • STRAY KIDS -- Neverending Story
  • Eric Nam & CHEEZE -- Perhaps Love
  • Rainbow -- Pretend
  • GB9 -- Propose
  • Wang Leehom -- The First Morning
  • Moon Junyoung & Park Sangjun -- Too Late
  • WANNA ONE -- Wanna
  • ASTRO -- You're My World

Aku menghirup udara malam dalam-dalam. Setelah nyaris mati, aku sekarang lebih menghargai udara di sekitarku. Aku mendongak ke langit-langit yang penuh bintang. Anak-anak pastilah sibuk bermain game sekarang dan Kim Sonsaengnim ingin aku beristirahat sampai ada hasil dari rumah sakit yang kemungkinan keluar lusa, setelah aku akan ke rumah sakit besok. Sayang sekali, aku juga ingin bermain bersama mereka. Aku memegang ponselku dan ragu apakah aku harus menghubungi Eunyul eonni. Aku membayangkan wajah paniknya jika dia tau aku nyaris mati, tapi ekspresi senang dan bergairah dia jika aku ceritakan Donghyun memberiku CPR pasti sangat lucu. Mungkin akan kuceritakan nanti ketika aku sudah pulang. Mendadak aku merasakan pelukan di sekitar pinggangku yang nyaris membuatku menjatuhkan ponselku. Tapi anehnya pelukan itu begitu lembut dan tidak membuatku ketakutan. Seseorang itu meletakkan dagunya di pundakku. Aku tau siapa dia. Ini bukan pertama kalinya dia memberiku backhug. Dia sering melakukannya ketika tidak ada orang lain di apartemen.

"Donghyun-ah, apa yang kaulakukan?"

"Donghyun? Kau tidak mengenaliku, noona?"

Aku menoleh dan betapa terkejutnya aku, Chungdae-lah yang memelukku. Aku melepaskan tangannya dan mundur selangkah.

"Apa yang kau lakukan?" tanyaku lagi.

"Noona, mengapa sekarang kau hanya menyebut Donghyun? Apakah hanya ada dia di hatimu?" tanyanya, herannya, terdengar sedih.

"Dan kemana kau di saat aku membutuhkanmu?"

"Aku..."

"Kau bilang kau tak memiliki perasaan apapun untukku! Jadi untuk apa aku menyimpan perasaanku sendiri?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun