Aku melihat tteokbokki, eomuk dan ojingeo bokkeum. Mataku berbinar.
"Oh ya aku suka sekali itu!"
Dongsun meletakkan semua lauknya ke atas nasi yang masih mengepul dan menyerahkannya padaku.
"Terimakasih Dongsun."
Aku mulai makan dengan lahap. Aku baru tau kalau sesudah pingsan aku akan selapar ini. Aku pernah tenggelam dan pingsan juga sih dulu saat masih belum SD, tapi aku tak mengingat dengan detil apa yang terjadi sesudahnya.
"Miss, kau benar-benar menakuti kami."
"Maaf," tawaku, "itu tidak sengaja karena karangnya licin."
"Donghyun dan Chungdae terlihat sangat khawatir."
Chungdae. Apa benar ia khawatir tentangku? Aku bahkan tak melihatnya, dia bahkan tak menolongku.
"Dia terus mondar-mandir di depan kamarmu tapi dia tak berani masuk. Chungdae, maksudku," jelas Dongsun, "lagipula daritadi Donghyun menemani miss."
Aku mengunyah makan malamku perlahan. Itu tidak seperti dia. Kalau dia memang khawatir, bisa saja dia masuk kan?