Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] No Other, The Story [49/55]

17 Mei 2020   14:57 Diperbarui: 17 Mei 2020   14:54 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Yesungie oppa bertukar pandang tegang denganku. Aku menganggukkan kepalaku, menguatkannya.

"Miss Julie, aku ingin Tanya soal gantungan kunci yang kau jatuhkan malam itu."

"Oh, maksudmu yang ini?" Tanya Julie.

Julie mengambil gantungan kunci yang dimaksud dari dalam tas kecilnya. Ternyata itu memang boneka kura-kura berwarna hijau.

"Aih lucunya... Julie, dari mana kau dapat ini? Beli dimana?" tanyaku.

"Beli? Tentu saja yang seperti ini tidak dijual dimanapun. Aku diberi ini oleh seorang namja dulu sekali waktu aku masih kecil. Aku waktu itu main ke desa di dekat Ulsan ketika liburan, dan berkenalan dengan namja yang manis. Kami sering bermain bersama dan yang lainnya, dan bahkan dia berjanji merayakan ultahku. Sayangnya... di hari itu, penyakitku kambuh, dan aku dibawa pulang begitu saja ke Taiwan, tidak pernah lagi kembali ke desa itu ataupun ke Seoul."

"Kok kau bisa ke desa di Ulsan? Kau kan orang Taiwan."

"Ah~ aku lupa bilang ommaku orang Korea? Itu desa tempat ommaku menghabiskan masa kecil. Kalian tau, aku sudah sangat suka Taiwan dan aku menolak dibawa ke Seoul. Makanya itu, waktu di desa itu aku bercerita pada si namja kecil bahwa aku lebih memilih di desa itu selamanya daripada harus ke Seoul dan menghadapi entah ketakutan baru macam apa. Sayangnya... aku tidak menanyakan namanya dan juga tidak pernah bertemu dengannya lagi."

"Jadi... waktu itu kau pergi karena kau sakit, Julie? Dan kau tidak pernah kembali lagi..." ucap Yesungie oppa.

"Ne, itu barusan yang kukatakan. Gara-gara menceritakan ini pada kalian, aku jadi mengingat si namja lagi. Harusnya dia juga sudah dewasa sekarang. Mungkin dia membenciku karena aku pergi tanpa pamit. Aku ingin bertemu dengannya dan minta maaf, jika aku diberi kesempatan itu."

Yesungie oppa mengeluarkan sesuatu dari saku celana jeans-nya, dan aku baru ingat pernah melihat gantungan kunci itu. Yesungie oppa selalu membawa kunci rumah appa dan ommanya kemanapun, sudah kebiasaan katanya, dan disitu dia gantungkan kembaran gantungan kunci seperti punya Julie tadi, Cuma bedanya yang ini kura-kura berwarna merah. Yesungie oppa mengangkat kunci itu ke hadapan Julie.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun