"Baik, aku akan menemaninya pulang. Aku akan membereskan tas miss Baek dulu dan membawanya kesini," potong Donghyun.
"Eonni, apa yang kau lakukan," hardikku setelah Donghyun pergi.
"Setidaknya sekarang aku bisa lebih tenang karena ada yang menjagamu," ujarnya pelan, "dan kau bisa mulai move on."
"Aku bukan anak kecil lagi dan soal move on..."
"Ah aku tak ingin dengar apapun."
Donghyun tidak hanya menemaniku tapi juga menjagaiku. Dia membawakan tasku dan mensejajarkan langkahnya denganku. Pasti sulit, mengingat kakinya panjang dan biasa langkahnya lebar. Melewati stasiun subway tiap hari tidak membuat perasaanku lebih baik. Aku teringat saat Chungdae membopongku. Aku harus melupakannya.
"Terimakasih banyak, Donghyun."
"Aku akan menemani miss sampai ke atas," ujarnya sambil tersenyum.
Aku tak punya banyak tenaga untuk berdebat dengannya jadi kubiarkan dia menemaniku. Di depan pintu apartemenku ada sebuah kotak paket yang ukurannya cukup besar. Aku tak mengingat aku berbelanja online jadi aku tak tau apa gerangan isinya. Kubuka pintu apartemen sambil membawa kotak itu masuk. Donghyun masuk beberapa langkah mengikutiku lalu meletakkan tasku di sofa.
"Sekali lagi terimakasih Donghyun-ah."
"Tidak masalah miss."