"Ah maaf miss, kau jadi basah."
Aku hanya bisa membeku ketika Chungdae melepasku.
"Bertemu nanti di arena taekwondo, miss!"
Dia dengan ceria berlalu dari hadapanku. Apa yang baru saja dilakukannya padaku? Apa ada yang melihat? Tapi suasana masih sangat kacau di sekitarku. Mudah-mudahan tak ada yang melihat. Akupun bergegas menuju arena taekwondo setelah suasana ramai menjadi agak reda.
"Aku akan mendukung Dongsun. Maaf, aku berseberangan denganmu hari ini," ujar Eunyul eonni sambil menawariku sebungkus popcorn.
"Sesekali berseberangan," tawaku sambil makan dengan lahap.
Sebenarnya aku ingin berkonsultasi padanya, tapi aku tak yakin bagian mana yang harus kuceritakan padanya.
"Aku tidak akan mengalah," ujar Chungdae sambil tersenyum.
"Jangan mengalah dan ayo kita bertanding dengan sportif," balas Dongsun sambil juga tersenyum.
Mereka berdua teman sejak kecil, aku tak tau bagaimana mereka berdua bisa saling menyerang meskipun ini hanya pertandingan. Harusnya Dongsun diunggulkan karena tubuhnya yang lebih tinggi dan kakinya yang panjang, tapi aku salah, karena rupanya Chungdae agak sedikit lebih lincah darinya. Beberapa kali tendangan Chungdae on point dan terlihat keras. Aku hanya berharap mereka tak akan pernah benar-benar berkelahi.
"Hasilnya sangat ketat," ujar Im Saem yang memimpin dewan juri, "namun setelah kami menambahkan semua nilainya..."