Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] I'm (Not) Allow to Love You [10]

7 Maret 2020   11:08 Diperbarui: 7 Maret 2020   11:02 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kami hebat karena wali kelas kami hebat," ujar Joonki sambil tertawa lepas.

Berikutnya Yeowoo juga menang di cabang lari, sementara Hyeil menunjukkan bahwa dia adalah raja bulutangkis di sekolah kami. Di cabang bowling dan panahan, tak bisa dipungkiri bahwa Donghyun adalah yang terbaik. Kami juga menang di cabang voli. Hanya tersisa sepakbola dan taekwondo, dua cabang terakhir yang pertandingannya akan berlangsung sore ini. Rasanya dukungan seluruh sekolah terbagi dua antara kelas 2B dan 1B. Nama yang paling sering digaungkan adalah Donghyun, Dongsun dan tentu saja Chungdae.

"Semangat Chungdae oppa!" teriak Youngkyong keras.

"Ah ya ya. Berteriak lebih keras supaya pacarmu itu semangat," ujar Chinye sambil tertawa.

"Pacar apa, aku tak punya pacar."

"Sampai kapan kau mau menyangkal itu?"

Benar. Apa yang selama ini kupikirkan? Youngkyong dan Chungdae. Mereka lebih serasi dibanding aku dan Chungdae. Siapa aku ini? Berani-beraninya menganggap perhatian Chungdae untukku lebih dari perhatian murid pada gurunya. Kau bodoh, Choeun!

"CHOEUN APA KAU LIHAT ITU?" teriak Eunyul eonni mengguncang tubuhku.

"Apa yang terjadi?"

"Chungdae baru saja menyelamatkan gawang dari tendangan keras Donghyun! Dia baru saja membuktikan kualitasnya sebagai kiper utama tim sekolah!"

Chungdae terlihat melakukan selebrasi dengan mengangkat tangannya ke arah penonton dengan bangga. Pertandingan berlangsung dengan sangat ketat hingga menjelang akhir pertandingan, setelah Chungdae menyelamatkan gawang sampai dia harus merebahkan diri di rumput, Dongsun mencetak satu-satunya gol kemenangan. Begitu peluit dibunyikan, penonton yang mendukung 2B langsung berhamburan menuju lapangan untuk memberi selamat dan suasana sangat riuh saat itu. Aku berdiri dan berusaha mencari siapapun dalam tim untuk memberikan selamat ketika saat itu aku ditarik dalam pelukan erat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun