"Maju terus lalu belok kanan, disitu ada wastafel di depan kamar mandi."
Chungdae dengan cepat berlalu dan aku memandangi sumpit dengan putus asa. Sulit rasanya bahkan memegangi sumpit dengan tanganku yang terkilirini.
"Sudah, biar aku saja."
Chungdae mengambil alih sumpit di tanganku, menggantinya dengan sendok dan menyendokkan nasi untukku.
"Aaaaa~"
"Apa yang kaulakukan?"
"Aku sedang menyuapimu miss."
"Kau tidak perlu melakukan itu!"
Chungdae melotot padaku dan sepertinya dia benar-benar ngotot. Aku tidak punya pilihan lain sekarang. Aku makan nasi dari sendoknya dan dia tersenyum puas seolah baru saja berhasil menyuapi bayi.
"Good girl."
"Aku bukan girl!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!