Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | [32/55] No Other, The Story

9 Februari 2020   12:28 Diperbarui: 9 Februari 2020   12:28 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                "Bye oppa, Manshi..." lambai Suxuan, tangan kirinya menggandeng tangan Leeteuk.

Aku dan Kibum menghela nafas lega. Leeteuk memang dokter hebat, dia langsung curiga aku diet hanya dari melihat tampangku saja. Maaf, pak dokter, aku bohong padamu.

                "Kibum, bisa kesini?"

Sutradara memanggil Kibum, jadi aku langsung pamitan pada mereka berdua sekaligus. Aku merenggangkan badanku ketika keluar dari lokasi syuting yang berupa halaman belakang hotel bintang lima. Tulangku berderak semua. Aku pasti terlalu capek. Aku menguatkan diriku yang membawa tas backpack besar berisi peralatan make-up-ku, dan mulai berjalan. Yang paling aku benci, pulang ke apartemen aku harus melewati satu jalanan yang di kanan-kirinya penuh restoran atau makanan kaki lima.

Aku tergiur dengan bau cumi-cumi bakar (aku harus menyalahkan Yifang, gara-gara dia aku suka makan cumi-cumi), tapi terpaksa menelan liurku dan terus berjalan. Dan harusnya Valentine sudah lewat, Cuma yang membuatku sebal adalah aku melihat banyak orang berpacaran. Dasar sial. Tidak di luar, tidak di apartemen, melihat orang pacaran. Harusnya aku juga sudah berpacaran, tau, dengan actor terkenal! Tapi aku sudah menolaknya. Andaikan yang kuinginkan adalah popularitas, aku pasti menerimanya. Tapi aku tak bisa lupa orang-orang yang memberi komentar itu... mereka bilang aku gemuk... kalau memang aku jadian dengan Kibum, bukannya akan makin banyak komentar jelek, atau anti-fans? Aku menggeleng-gelengkan kepalaku ngeri.

Bau ramen... bau nasi goreng... bau sushi... bau hotpot... ya ampun, aku memang pintar mengenali bau-bau itu. Aku jadi teringat pada Shindong lagi. Semenjak mengenalnya, aku jadi tau lebih banyak tempat yang makanannya enak-enak dan murah. Kami juga punya kebiasaan untuk mencobai tempat makan baru, yang akan langsung kami masukkan dalam dua kategori: oke atau tidak oke. Kalau oke (dari segi menu, harga dan kebersihan) kami akan datangi lagi lain kali, tapi kalau tidak oke, jangan harap kami datang lagi.

Tapi... aku menggelengkan kepalaku lagi. Itu semua rasanya seperti masa lalu. Shindong... kau dimana sekarang? Aku merindukan masa-masa itu... dan aku melihat pintu sebuah resto yang jauhnya empat blok dariku menjeblak terbuka (untung aku bukan di depannya, pasti aku bisa melayang), dan keluarlah dua pria yang sempoyongan dan sambil berangkulan. Ya ampun, mereka pasti mabuk. Aku harus jaga jarak dari mereka supaya aku tidak diganggu atau apalah.

Aku berjalan di belakang mereka saja. Ya ampun, kombinasi mereka juga aneh. Yang satu sangat gemuk, yang satu lagi kurus. Dunia ini memang aneh. Mereka berjalan lambat sedangkan aku sudah sedikit lebih cepat, hanya enam langkah di belakang mereka sekarang. Bahkan aku bisa mendengar mereka bernyanyi sekarang: yang gemuk suaranya sumbang, yang kurus suaranya bagus.

                "Hyung, lupakanlah wanita, hik, itu... Masih banyak wanita yang lain, kan?" Tanya si kurus.

                "Tapi bagiku hanya dialah yang kucintai... hik... bagaimana ini... Hyunjoong?" Tanya yang gemuk.

                "Nanti aku kenalkan pada hyung wanita-wanita... hik... yang lain. Akan kucarikan yang seperti wanita itu. Setuju?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun