"Yakin. Jangan khawatir, oppa."
        "Ya sudah. Kalau ada apa-apa, telepon aku ya."
        "Aigo, Manshi!"
Aku kaget melihat Leeteuk berlarian ke arahku dan langsung mengguncang-guncang tubuhku. Aku jadi nyaris roboh dalam guncangannya. Hei, Leeteuk, aku rapuh sekarang, jangan perlakukan aku begitu.
        "KENAPA KAU BISA SEKURUS INI? TAK ADA YANG MEMBERIMU MAKAN, YA?" Tanya Leeteuk dengan suara yang besar sekali.
        Aku jadi malu.
        "Oppa, aku diberi makan di salon, disini dan di apartemen. Aku tak ada masalah, kok," jawabku.
 Aku mengedipkan mata pada Kibum, yang dibalas Kibum dengan anggukan cepat. Untunglah, itu berarti Kibum tau aku menyuruhnya tutup mulut soal dietku. Tapi Leeteuk memandangku curiga.
        "Jangan bilang kau lagi diet ya."
        "Ani, oppa. Aku sibuk begini, kalau masih diet bisa-bisa aku mati nih."
        "Ya sudah kalau begitu. Kalau kau sakit, periksa padaku ya. Aku pulang dulu."