"Hyunjoong... beri selamat untukku... aku baru saja patah hati..." pintaku.
        "Wah... kalau begitu mari kita bersulang... ah salah... siapa yang berani membuat hyung patah hati?"
        "Seorang gadis yang unik dan terkenal. Dia lucu dan selalu membuatku ingin bersamanya..."
        "Apa dia artis?"
        "Bukan... tapi menurutku dia sama indahnya dengan artis-artis wanita..."
        "Memangnya cinta hyung ditolak ya?"
        Dia kembali menuangkan soju. Ternyata aku bisa mengobrol banyak dengannya. Dia bisa jadi teman minum yang menyenangkan, lagipula dia masih belum roboh sampai sekarang.
        "Ani... tapi sahabat dekatku menyukainya... dan salahku... aku menghindari si wanita belakangan ini... dan aku tidak tau apakah perkembangan sahabatku untuk mengejarnya sudah jauh mendahuluiku..."
        "Kenapa hyung membuat kesalahan yang fatal begitu? Hati-hati dia benar-benar diambil sahabat hyung..." nasehat Hyunjoong, menunjuk-nunjuk wajahku.
        "Dia memang bilang ingin pacaran dengannya. Bagaimana ini, Hyunjoong? Tadi saat aku mengirim pesan padanya, dia membalasku dengan ketus..."
        "Kupikir sekarang pilihan yang ada untuk hyung hanya dua... mau dengar pendapatku?"