Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | [31/55] No Other, The Story

1 Februari 2020   11:54 Diperbarui: 1 Februari 2020   11:58 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                "Hahaha... asyik sekali ya hyung..."

                Dan aku tidak menanggapinya. Untung saja tidak terjadi apa-apa. Setelah 10 menit lagi, akhirnya dia menurunkanku di depan apartemen.

                "Nah hyung, hwaiting!"

                "Hyunjoong, kau tunggu disini. Aku akan cari salah satu dari mereka untuk mengantarmu, hik, pulang..."

                "Ani... tidak perlu repot, hyung, aku bisa pulang sendiri... sampai ketemu lagi hyung... ingat, kabari, hik, aku perkembangannya..." dia mengingatkan.

                "Hei... hei Hyunjoong..."

                Tapi dia sudah melesat pergi. Aku hanya berharap besok tak melihat wajahnya di headline Koran dengan dua kemungkinan. Yang pertama, ditangkap polisi karena mabuk, atau yang kedua, rest in peace. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku ngeri. Aku berusaha menguatkan kakiku untuk melangkah menuju apartemen. Manshi... Manshi... tunggu aku!

                "Ng, ada apa, oppa? Kenapa mengajakku bertemu disini?"

                Aku tidak akan salah dengar kalau itu suara Manshi. Di depan apartemen di bawah lampu jalan, aku melihat Manshi dan Kibummie. Belum terlambat bagiku untuk menyembunyikan diri, jadi aku berlari ke balik semak-semak. Dari sini aku bisa melihat keduanya dari samping. Manshi... sekarang dia memang tampak lebih langsing. Tapi dari sini dia terlihat pucat, mungkin saja karena cahaya lampu yang jatuh ke wajahnya.

                "Manshi... aku tidak mau bicara panjang dengan alasan-alasan apapun. Aku hanya ingin bilang kalau aku menyukaimu. Sejak aku mengenal kepribadianmu yang unik dan lucu, aku merasa hari-hariku lebih berwarna dengan adanya dirimu," jawab Kibummie.

                Jantungku merosot sampai masuk ke rongga perutku. Ani... Manshi, tolong jawablah tidak... tolong jangan terima dia... lihatlah aku disini... aku ingin berteriak... atau apakah aku mabuk? Mungkinkah sekarang yang di hadapanku ini hanya khayalanku? Disitu tak ada Manshi, tak ada Kibummie?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun