"Nah, untuk lagu terakhir, aku akan minta Wookie langsung saja yang menyanyikannya di dalam. Lagu ini diciptakan Wookie."
        "Mwo? Lagu itu diterima? Syukurlah!" desah Umin oppa senang.
        Wookie meninggalkan teks yang dipegangnya lalu masuk ke ruang rekaman. Sebuah intro lagu diputar, permainan piano yang menyayat hati. Lagunya sangat sedih! Dan suara nyanyian Wookie... yang seperti menangis itu... Wookie, tidak... aku tak ingin kau menangis. Aku tak ingin kau disakiti... tapi tiba-tiba aku sadar bahwa akulah yang menyakitimu... akulah yang memilih Yesungie oppa, bukan memilihmu... setitik air mata menetes dari mataku...
Your tears are out like the rain that doesn't stop
It absorbed into my heart and pierced again
The damaged heart
I will keep smile in it
You
        Aku berlari keluar setelah berbisik pada Yesungie oppa bahwa aku akan ke toilet. Aku memang ke toilet, masuk ke biliknya dan membiarkan air mataku mengalir. Aku tak mengizinkan isakan tangis sekecil apapun lolos dari mulutku. Aku sudah menyakiti Wookie... aku sudah menyakiti orang yang paling tak ingin kusakiti... aku tau lagu itu ditujukan untukku... Wookie, apakah kau merelakanku? Bagaimana kalau hatiku sekarang... sebenarnya... tidak bisa menentukan, aku harus berjalan kemana? Aku merindukanmu... Wookie... apa yang harus kulakukan?