Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | [27/55] No Other... The Story

12 Januari 2020   14:30 Diperbarui: 12 Januari 2020   14:31 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Lalu kudengar pintu kamarnya dibuka dan menutup, dia pasti akan lama di dalam kamarnya, tidak keluar sampai dia mau ke bar nanti malam. Aku bukan hanya tidak berselera makan, tidur, atau melakukan hal apapun. Akhirnya aku pikir lebih baik aku menonton tivi. Aku duduk di sofa dan membuka saluran yang menampilkan acara opera humor, tapi aku juga tak berselera nonton.

                "Aigo~ Manshi, kau bisa bantu aku ke atas cari siapa saja di antara oppadeul? Sepertinya bola lampu di kamarku perlu diganti, soalnya tiba-tiba mati nih," pinta Yifang, berteriak dari dalam kamar.

                "Ne."

Daripada tak ada sesuatu yang bisa kukerjakan, jalan ke atas sebentar juga lumayan. Aku keluar dan naik lift menuju lantai tujuh. Aku baru akan menekan bel apartemen nomor 707 ketika aku sadar pintunya terbuka sedikit. Aku mendorongnya, tapi langsung menyembunyikan badanku, karena aku melihat pemandangan yang tidak enak dipandang. Di sofa, duduklah Leeteuk, sedang memeluk seorang cewek yang hanya bisa kulihat punggungnya, tapi aku berani bertaruh dari model rambutnya bahwa itu Suxuan. Apa yang mereka lakukan? Tiba-tiba kok aku jadi semangat ya?

                "Suxuan... omona... mianhae... yang mana yang sakit? Beritau aku... jangan takuti aku..." suara Leeteuk kedengaran ketakutan.

                "O... oppa... aku tidak apa-apa kok. Aku tadi... kurasa aku pingsan karena aku melihat darah, jadi bukannya sakit," ucap Suxuan.

                "Aku... aku takut kau kemarin ketularan virus tak jelas di rumah sakit yang membuatmu pingsan tiba-tiba, aku juga takut memberimu obat yang salah, apalagi tadi kau pingsan lagi."

                "Oppa, gwaenchana... aku Cuma melihat darah dan pingsan. Kemarin sih karena melihat langsung, tapi kali ini melihat itu yang di tivi. Kalau darahnya sedikit saja di tivi, mungkin aku tak akan takut, tapi yang ini seram sekali."

                "Jangan... pernah... menakutiku lagi ya..."

                "Aku tak akan, oppa. Cuma... apakah aku bisa jadi artis kalau aku takut darah? Aku jadi khawatir pada masa depanku..."

Aku tersenyum. Leeteuk, ternyata dia lembut sekali orangnya. Aku kira dia dan Suxuan masih akan ribut, sama-sama tidak dewasa, tapi aku salah. Melihat hubungan mereka yang sekarang, aku yakin mereka cepat atau lambat, atau sudah, akan terjadi hal yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun