Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[23/55] No Other, The Story

12 Agustus 2019   13:48 Diperbarui: 12 Agustus 2019   13:48 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                "Mei... percayalah jie bilang ini semua untuk kebaikan mei, apalagi soal pacaran. Mei belum tau bagaimana rasanya... disakiti oleh orang yang kita cintai. Berteman saja sudah cukup dengan mereka, tak perlu sampai lebih," ucap Yifang jie, "jie juga tidak berpikiran untuk pacaran sekarang. Keadaan kita tidak memungkinkan..."

                "Jie boleh saja ada pendapat, tapi aku boleh punya pilihan sendiri dong. Kenapa jie begitu..."

                "Jie tak mau melihatmu menangis. Jie disini untuk menjagamu, menjadi walimu sementara orangtuamu tak ada. Makanya jie bertanggungjawab..."

                "Ah, jie, sudahlah! Aku sekarang jadi tak bebas! Jangan mengatur hidupku sampai begitu, dong!"

                "Mei, sekarang kau juga jadi keras kepala. Baiklah, terserah padamu saja. Mei tidak mendengar pesan orangtua mei pada hari terakhir mereka akan pulang. Mereka berpesan supaya jie harus lebih menjaga mei lagi," ujar Yifang jie sambil mendesahkan nafas, "tapi kalau mei pikir mei sudah cukup dewasa dan bisa mengatasi semua hal tanpa mendengarkan opini orang lagi, silakan lakukan saja. Tapi kalau terjadi sesuatu, jie tidak akan campur tangan."

                Aku merasa sebal padanya. Dia sekarang saja sudah terlalu banyak ikut campur. Aku memang sayang dia yang sudah kuanggap jie-jieku sendiri, tapi dia tetap tidak punya hak untuk mengatur hidupku. Aku keluar dari kamarnya dan membanting pintu, masuk ke kamarku. Siapa bilang aku akan menangis? Hangeng oppa tidak akan menyakitiku, kan?

Kurasa mama dan baba tidak mungkin melarangku pacaran kalau mereka juga merasa orang itu cukup dewasa. Aku yakin mereka juga tidak keberatan kalau orang itu adalah Hangeng oppa. Dasar Yifang jie terlalu banyak ikut campur, menyebalkan! Kalau lagi stress atau capek, jangan limpahkan kekesalan padaku dong. Hidupku jadi tidak bebas. Benar-benar menyebalkan. Aku jadi hanya bisa menghabiskan waktuku di kamar, di ranjangku untuk tidur, di meja belajarku untuk belajar semua yang rasanya sudah kuhafal, dan di depan laptopku dan ponselku, surfing atau chatting dengan teman-teman Guangzhou-ku.

Dhae oppa> Huang Xili!!! Orangnya ada?

                Aku terkesiap waktu pesan KKT masuk ke ponselku. Itu Donghae oppa. Tiba-tiba perasaanku jauh lebih sejuk. Rasanya aku sudah cukup lama tidak ngobrol atau jalan berdua dengannya.

Oppa... aku ada disini... oppa dimana?

Dhae oppa > aku ada di kamarku... bosan sekali disini... Cuma ada Wookie dan Yesung hyung, dan taulah sendiri kalau mereka berdua lagi sama2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun