"Cewek seperti itu dibilang cantik? Mereka tidak ada mata kah?"
        Sungminnie tertawa, kikikan yang sangat khas.
        "Menurutku juga dia cantik kok. Kurasa normal saja kalau orang-orang berpikiran begitu."
        "Kalau Manshi sih memang unik, dan Yifang okelah memang dia berbakat sebagai penyiar. Kalau si Meifen itu... aigo... aish... malaslah aku memikirkannya."
        Kami berjalan menuju gedung-gedung fakultas. Kebetulan aku akan berjalan searah dengan Sungminnie, karena gedung fakultas bisnis dan management bersebelahan dengan gedung fakultas piano.
        "Lucu juga sih memikirkan kau ribut terus dengan Meifen, kan kau yang membelikan isi kamarnya. Isi kamarnya paling mewah dibandingkan yang lain."
        "Ya~ ya~ itu kan gara-gara Hae menggerecokiku dan memaksaku. Dia juga tidak bilang harus memberi berapa supaya dia bisa membelikan barang-barangnya. Mungkin aku kasih terlalu banyak?" tanyaku terdengar bodoh.
        "Memang terlalu banyak."
        "Aish... ngomong-ngomong dia tidak mengucapkan terima kasih atau apalah padaku karena sudah kusumbangkan uangku segitu banyak..."
        "Kurasa dia tidak tau kau yang memberi uangnya?"
        "Aish... dasar si Hae sial. Dia tidak bicara toh."