Mohon tunggu...
Christianto Wibisono
Christianto Wibisono Mohon Tunggu... -

Redaktur politik Harian Kami 1966-1970 Pendiri dan direktur TEMPO 1970-1974 Pendiri Pusat Data Business Indonesia 1980-2000 Pendiri Institute Kepresidenan Indonesia 2012

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

7 Negarawan Panutan Petahana Ksatria Menerima Kekalahan

24 Mei 2018   10:46 Diperbarui: 24 Mei 2018   11:01 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Institute Kepresidenan Indonesia adalah program Kajian yang diluncurkan Pusat Data Bisnis Indonesia untuk memantau perkembangan historis empiris lembaga kepresidenan Indonesia. Pada 2014 telah memberikan anugerah Negarawan Panutan kepada penyelenggara Pemilu pertama teradil dan terjujur di Indonesia tahun 1955 yaitu PM Mr Burhanuddin Harahap (Masyumi). Sebagai petahana, partainya hanya menduduki peringkat 2 dengan 7.903.886 suara atau 20,92% kalah dari PNI dengan 8.434.653 suara atau 22,32% meski jumlah kursi kedua partai di DPR @ 57 kursi karena faktor dapil.

Terkait dengan suasana pemilu 2019 dengan kontroversi langkah Bawaslu terhadap salah satu kontestan Pemilu, IKI menyesalkan kerancuan moral sebagian elite penyelenggara pemilu yang layak memperoleh pertimbangan moral dan etika dari Dewan Kerhormatan Penyelengggara Permilu DKPP.

Dalam kaitan ini IKI ingin sekaligus menyampaikan penghargaan kepada 7 negarawan panutan yang sebagai petahana mengalami kekalahan dalam pemilu; tapi mengakui, menghormati dan menyelamati pesaing yang memenangkan kontestasi politik dengan jiwa negarawan panutan. Mereka adalah:

  • Presiden ke-3 Prof Dr BJ Habibie yang dengan jiwa besar tidak bersedia dipilih kembali setelah  laporan pertanggungan jawabnya ditolah oleh MPR Hasil Pemilu 1999
  • Presiden ke-5 H Megawati Sukarnoputri yang menerima kekalahan selaku petahana dalam pemilu presiden langsung 2004-2009 terhadap Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono
  • Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang partai berkuasanya juga kehilangan kursi majoritas di pemilu 2014 dan tidak mengambil bagian dalam kabinet Presiden Jokowi
  • Gubernur petahana Fauzi Bowo yang kalah oleh duet Jokowi Basuki dalam pilgub 2012
  • Gubernur petahana Basuki- Djarot yang kalah oleh duet Anies Baswedan Sandiaga Uno 2017.
  • Presiden Jokowi yang membiarkan dan mempercayakan Pemilu kepada KPU dan Bawaslu serta Dewan Kehormatan Penyelengara Pemilu agar berjalan adil jujur tertib dan legitimate.

Mereka para penyelenggara itu dituntut berjiwa negarawan  panutan  seperti 7 tokoh negarawan panutan sejak Mr Burhanudin Harahap yang anugerahnya sudah diserahkan oleh IKI pada Minggu 24 Januari 2014 di auditorium BPPT

Kepada KPU, Bawaslu, DKPP dan partai partai peserta pemilu; semoga sejarah jiwa dan semangat kenegarawanan panutan menjiwai dan membersihkan diri kita dari kecenderungan egoisme dan watak tidak terpuji dalam mengikuti kompetisi dan kontestasi pemilihan legislator, bupati, walikota, gubernur kepala daerah,  hingga wakil presiden dan presiden RI.

Disiarkan di Jakarta hari Rabu 23 Mei 2018 oleh Ketua Pendiri Institute Kepresidenan Indonesia, drs Christianto Wibisono -- penulis kajian PROFIL & ANATOMI  PRESIDEN KE-7 yang sejak 2012 sudah memproyeksikan Jokowi akan meluncur jadi Presiden RI  ke-7: 2014-2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun