Mohon tunggu...
Okky Dinova
Okky Dinova Mohon Tunggu... Full Time Blogger - just your normal "weird" guy

Resensi Film / Serial TV / Video Game dan berbagai tulisan "iseng" lainnya XD http://okkydinova.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

[Resensi Film] Venom, Simbiosis Gagalisme?

7 Oktober 2018   22:02 Diperbarui: 7 Oktober 2018   22:33 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Prolog

Di jaman "now" dimana film-film superhero hadir layaknya "jamur di musim hujan", tidak heran jika beberapa kalangan (baca : kritikus) mulai "membenci" film-film Superhero karena tampil dengan formula yang sama secara terus-menerus. Beberapa Studio mulai mencoba membuat film Superhero dengan formula baru dan bulan ini penonton akan disuguhi "Venom" yang datang dari Sony selaku pemilik hak cipta Spider-man dkk sampai saat ini.

Untuk mereka para fans komik pasti sudah akrab dengan Venom yang menjadi salah satu musuh kebuyutan Spider-man, bahkan Venom adalah villain favorit saya dalam dunia Spider-man karena tampil "begitu mirip tapi sangat berbeda" dengan Spider-man XD. Venom sendiri juga sering tampil di dunia video game bersama Spider-man, yang paling memorable bagi saya adalah kemunculannya di "Marvel VS Capcom" yang lazim ditemui di beberapa arcade (baca : ding-dong) pada tahun 90an.

(coba tebak di mana Venom XD ? )

Dalam dunia film Venom pernah muncul secara "terpaksa" di Spider-man 3 (2007) sehingga jangan heran jika dalam film ini Venom terlihat sangat menyedihkan (apalagi dari segi fisik -_-), ternyata hal ini terjadi karena pihak Sony yang memaksa Sam Raimi untuk memasukkan Venom pada Spider-man 3 -_-

11 tahun berlalu, bisakah Venom merebut perhatian penonton kali ini ??? jawabannya adalah YA sekaligus TIDAK karena film ini "kembali" dicap jelek oleh beberapa kritikus karena alasan klasik yaitu mengulangi formula yang sama. Saya sendiri sebagai fans Venom SANGAT KECEWA dengan film ini karena tidak bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh karakter Venom itu sendiri, film yang saya pribadi harapkan akan tampil "wah" layaknya "Logan" akhirnya malah tampil generik dan membuat saya mengerutkan kening sambil berkata...

"Gitu Doang....."

 Tapi sisi baiknya, bagi anda yang belum mengenal Venom dan (masih) senang dengan formula "monoton" film superhero akan terhibur dengan film ini karena tampil begitu "main aman" dari segala sisi.

Sudah Lama Tidak Ada Kontroversi

 bahkan sebelum rilis film "Venom" sudah memiliki 2 kontroversi yaitu :

  • perubahan rating "R" (17+) menjadi PG-13 yang membuat beberapa adegan kekerasan dalam film ini tampil minimalis, hal ini Sony lakukan dengan harapan Venom kelak bisa bergabung dengan MCU (Marvel Cinematic Universe), sebuah alasan yang terlihat "tolol" di mata saya karena ada beberapa film Superhero yang sukses meski memakai rating "R" (Deadpool dan Logan), mungkin alasan sebenarnya adalah Sony ingin "main aman" dengan Venom.
  • Ada banyak adegan yang dipotong (20-30 menit), aktor Tom Hardy sendiri berkomentar jika salah satu adegan favoritnya di film ini ikut terhapus. Sepertinya Sony ingin mengikuti strategi marketing DC mengeluarkan "Ultimate Edition" demi mengeruk lebih banyak uang tetapi harus mengorbankan kualitas (ingat Justice League ???)

Story

Eddie Brock adalah seorang yang jurnalis yang memiliki segalanya tetapi harus kehilangan semuanya demi mengejar sebuah "berita valid" saat dia mewawancarai Life Foundation. Hal ini membuat hidup Eddie menjadi "cukup" menyedihkan.

6 bulan kemudian Eddie mendapat kesempatan untuk membongkar Life Foundation dan kali ini dia mendapat sebuah kejutan yaitu sebuah organisme dengan sebutan "Venom" menyatu dengan dirinya dan siap membuat hidupnya menjadi lebih "menarik". Hal ini tentu saja membuat Eddie diburu oleh Life Foundation dan membahayakan hidup orang-orang yang dia sayangi, bisakah Eddie menyelesaikan semua ini ???

Cerita tampil "standar" dan mudah dimengerti bahkan untuk mereka yang tidak tahu tentang Venom, elemen horor dan komedi juga tampil cukup baik. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan film ini, apalagi desain Venom kali ini terlihat sangat keren + menyeramkan.

(Halo..)

Tapi semua itu bohong (kecuali desain Venom XD), 20-30 menit film ini terlihat begitu "aneh" karena akting Tom Hardy yang terlalu "cuek" sehingga membuat film ini menjadi begitu membosankan, karakter yang ada selain generik juga kurang mendapat perhatian (padahal beberapa tergolong bagus) sehingga pada akhirnya tidak memorable.

Rumor adegan yang dipotong ternyata tidak begitu berpengaruh pada film ini (meskipun saya ingin melihat Tom Hardy berjoget-joget bersama Venom -_- ), tapi rating PG-13 benar-benar sangat terasa karena Venom melakukan beberapa adegan "sadis" pada film ini yang sayangnya harus terjadi off screen. Tapi yang terparah adalah fight scene yang tampil begitu mengecewakan karena 3 hal :

  • Venom dan lawannya memiliki warna gelap
  • setting malam hari
  • teknik shaky cam

Pada akhirnya hubungan Eddie dan Venom akan menjadi penyelamat film ini karena terlihat begitu unik sekaligus kocak. Oh hampir lupa, rakyat Malaysia kemungkinan besar akan sangat bangga dengan film ini XD.

Characters
Eddie Brock (Tom Hardy)

Jurnalis terkenal yang harus kehilangan segalanya demi sebuah "berita valid" tentang Life Foundation, hal ini membuat Eddie kehilangan pekerjaannya + kekasihnya.

Saat salah satu ilmuwan Life Foundation mengajaknya untuk membongkar keburukan Life Foundation, Eddie diserang oleh symbiote bernama Venom yang akrhinya malah menyatu dengan dirinya. Dengan Venom di dalam dirinya, Eddie harus kabur dari kejaran Life Foundation sekaligus mencari cara untuk bisa "mengusir" Venom dari tubuhnya.

Pada awalnya aksi Eddie akan terlihat begitu "aneh" di mata penonton, tapi begitu Venom menyatu pada dirinya semua aksinya menjadi begitu menarik + lucu.

Venom

Salah satu dari 4 Symbiote yang jatuh ke bumi dan dijadikan objek penelitian oleh Life Foundation, dia masuk ke tubuh Eddie dan mulai menjadi sosok pelindung sekaligus motivator bagi hidup Eddie, Venom benar-benar cocok menyandang gelar Best Friend Forever XD.

Hubungan Eddie dengan Venom akan menjadi fokus sekaligus hiburan utama pada film ini, terlebih lagi Venom memiliki beberapa komentar yang begitu "efektif" untuk membuat suasana menjadi lebih menarik XD.

Anne Weying (Michelle William)

"Mantan" Kekasih Eddie Brock yang harus kehilangan pekerjaannya sebagai pengacara karena ulah Eddie dalam mengejar "berita valid" tentang Life Foundation, saat ini dia tinggal bersama pacar barunya. Saat Eddie menyatu dengan Venom, Anne secara sukarela masih mau membantu Eddie meskipun hal ini membuat hidupnya menjadi terancam. Setidaknya Anne Weying tidak menjadi tipikal DID (Damsel In Distress) dalam film ini.

Carlton Drake (Riz Ahmed)

Pemimpin Life Foundation yang memiliki banyak eksperimen bahaya demi ilmu pengetahuan, saat ini dia sedang tertarik dengan symbiote yang dia percaya dapat menjadi solusi manusia untuk masa depan. Saya sendiri cukup senang dengan sifat "muka dua" yang dia miliki tapi sayangnya kemunculannya dalam film ini tergolong minim.

Masa Depan Venom

Meskipun dihajar berbagai review negatif dari para kritikus, ternyata Sony masih memiliki nyali untuk membuat Universe versi mereka sendiri, selain aktor Tom Hardy yang masih memiliki kontrak untuk 2 film Venom, Sony juga sudah siap memproduksi film "Morbius : The Living Vampire" dengan memakai aktor Jared Leto yang sebelumnya berperan sebagai Joker di Suicide Squad.

Mari kita doakan yang terbaik untuk proyek-proyek selanjutnya dari Sony dan semoga kelak Sony akan sadar untuk membuat film Morbius menjadi out of the box (karena Morbius sangat kental dengan horor) dan memiliki rating "R" (tidak seperti Venom yang begitu "main aman").

Tapi anehnya ternyata Sony juga masih "ngotot" untuk membuat crossover antara Venom dengan Spider-man dari MCU, bahkan Studio juga ikut ngotot dengan mengatakan jika Venom sudah berada di MCU (meskipun dalam film ini tidak ditemukan adanya koneksi film ini dengan MCU -_- ). 

Marvel Studio sendiri tidak memiliki peran dalam pembuatan film ini dan tidak memiliki rencana untuk memasukkan Venom dalam MCU. Jadi antara Sony yang kelewat plin-plan atau semua ini hanya sekedar marketing stunt untuk film-film mereka di masa depan (karena seperti yang kita ketahui MCU memiliki pasar yang besar dalam dunia film Superhero).

Jadi ingat tulisan terdahulu saya tentang hal ini, jujur saya jadi kasihan dengan Kevin Feige jika hal ini benar-benar terjadi.

(sangat ambigu)

Tapi katakanlah film ini termasuk dalam MCU, maka (kembali) harus saya ingatkan aksi si "botak ungu" yang menghapus 50% populasi makhluk hidup yang ada di alam semesta ini, jadi apa ini berarti 50% tokoh dalam film Venom kelak akan menjadi abu ??? atau lebih parah terpaksa harus di-reboot di masa depan ???

(dia lagi, dia lagi -_-)

Conclusion

Sebagai fans Venom saya kecewa karena banyak hal, tapi yang jelas adalah Venom di film ini terlihat seperti "orang dewasa yang dipaksa menjadi bayi" -_- , apalagi promosi agresif tentang "Venom = anti-hero" yang pada akhirnya malah menjadi bumerang dalam film ini.

 Tapi jika dilihat dari sudut pandang orang awam, film ini terbilang solid dan mampu memperkenalkan publik tentang sosok Venom. Sony bisa dibilang on fire pada tahun ini untuk franchise Spider-man (game PS4 Spider-man , Venom, dan Into The Spider-Verse).

My Score

55, We Are (not) Awesome...

Temukan review lainnya di SINI

===============================================

POJOK IKLAN

Butuh Pemadam Kebakaran atau Peralatan Safety lainnya untuk rumah / tempat kerja anda ???

===============================================

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun