Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ubahlah Nasibmu Sebagaimana yang Kamu Kehendaki

21 Juni 2022   21:45 Diperbarui: 21 Juni 2022   22:18 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini merupakan bagian kedua dari tulisan sebelumnya: Bekerjalah untuk Dunia Seakan Hidup Kekal. Keberadaan manusia dalam dunia ini adalah kehendak Tuhan. Demikian pula segala hal yang berkaitan dengan sandang, pangan, dan papan. Namun, sebuah ayat dalam Al Qur'an menjelaskan bahwa "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, hingga mereka berusaha untuk merubahnya nasibnya sendiri,". 

Dari ayat tersebut, kita sebagai manusia diwajibkan untuk berusaha. Kalu saya boleh menggunakan kata lain dari ayat tersebut, "Ubahlah Nasibmu Sebagaimana yang Kamu Kehendaki (wallahu'alam)". Melakukan perubahan-perubahan positif untuk kemakmuran pribadi, keluarga, tetangga, dan lingkungan sekitar, bahkan untuk bangsa dan negara. Kata "kaum" dalam ayat tersebut bisa berarti individu, bisa pula komunitas dalam skala negara. Jika bangsa ini ingin maju, maka harus ada action dari para stakeholder dan generasi mudanya.

Bonus demografi sudah di depan mata. Berhenti bergerak adalah bunuh diri. Jangan sampai generasi emas yang digadang-gadang oleh bangsa, malah terjerumus ke dalam dunia fantasinya masing-masing. Kreativitas dan gagasan perlu dipacu oleh stakeholder di segala lini. Bonus demografi dan niat untuk Jangan Tua sebelum Kaya harus bersama-sama dikawal, bukan hanya dipihak para pemuda.

Akan tetapi, ketika keinginan yang tinggi ada dalam benak kita, maka harus ada pegangan yang bersifat kerohanian untuk menyeimbangkan.

Ide Benak serta Hati Nurani

Foto: freepik.com
Foto: freepik.com

Anugerah berbentuk ide benak seyogyanya kita syukuri buat berpikir serta terus belajar. Sepanjang kita masih terus belajar, sepanjang itu pulalah kita meyakinkan rasa syukur kita terbentuk selaku manusia. Manusia boleh saja mempunyai cita- cita, tetapi kewajiban kita yang sesungguhnya merupakan belajar serta menuntut ilmu. 

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah kalau Rasulullah Saw. mengatakan, "menuntut ilmu itu wajib untuk segala muslim". Suatu hadist yang lain malahan meminta kita buat mencari ilmu semenjak terletak dalam buaian sampai mendekan dalam makam.

Sebaliknya rizki serta nasib merupakan teka-teki yang terletak dalam genggaman Allah Swt. Hingga, kita tidak sepatutnya gelisah pada pekerjaan profesional yang kita ataupun kanak-kanak kita bakal dapat di masa depan. Allah Swt. sudah mengendalikan segalanya. 

Kala kita mempunyai suatu yang mau kita pelajari, pelajari saja. Itu sebab belajar serta menuntut ilmu merupakan wajib. Misal kita tertarik buat belajar mengenai ilmu kesehatan serta penyembuhan, hingga kita memenuhi kewajiban kita buat bersyukur dengan belajar ilmu- ilmu tersebut. Sebaliknya buat jadi seseorang dokter merupakan keputusan yang terletak di tangan Allah Swt.

Begitu pula bila kita tertarik buat menekuni ilmu politik serta tata negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun