Ada banyak alasan untuk memilih 01. Namun ada banyak alasan pula untuk memilih 02. Kedua pilihan dalam kontestasi Pilpres 2019 ini sangat membingungkan, walau pun menurut Cak Nun ini adalah hal yang mudah.
Pasalnya, sebagai mahasiswa, kita dituntut untuk logis dan realistis dalam menentukan pilihan. Di sisi lain, sebagai santri, kita juga dituntut untuk mengikuti arahan dari para Kyai kita. Lebih parahnya, Kyai kita ternyata tidak semua kompak. Di pondok A mengarahkan untuk pilih 01, namun Kyaiku di pondok B menyarankan untuk pilih 02. Dan para Kyai tersebut ternyata sudah istikhoroh.
Terbenturlah jiwa santri dengan jiwa mahasiswaku. Yang awal lebih konservatif, yang kedua akademis dan logis.
Aku bisa memiih 01 dengan alasan: Jokowi lebih berpengalaman, Jokowi dari golongan sipil (bukan militer), Jokowi kalem, Ma'ruf Amin adalah Kyai dan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal politik. Namun, juga punya alasan untuk tidak pilih 01, misal: Jokowi terlalu kalem di kaca mata negara lain di dunia (menurutku), hati kecilku mengatakan bahwa Jokowi memanfaatkan karakter "wong cilik"-nya untuk mengelabuhi rakyat untuk meraih kekuasaan, Ma'ruf Amin terlalu sepuh untuk jadi Wapres, Kyai sepuh tak seharusnya turun tangan ke dunia politik yang serba subhat.
Aku pun bisa memilih 02 dengan berbagai alasan pula.Â
Entahlah... Semoga pilihanku besok sudah benar-benar matang dan menjadi pilihan terbaik sesuai hati nuraniku.[]
Malang, 17 April 2019 - 02:02 WIB