Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyoal tentang Senator

16 November 2017   14:32 Diperbarui: 16 November 2017   14:33 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gong dimulainya musim Pemira UM telah ditabuh. Situasi politik di kampus semakin memanas, dan akan terus memanas hingga hari-H (28/11).

Pemira adalah wadah pembelajaran bagi mahasiswa mengenai politik sehat dan bersih, serta belajar menganai banyak hal tentang demokrasi. Sebagai bagian dari mereka, ku coba (atas dorongan teman-teman di kelas) untuk ikut andil memeriahkan Pemira dengan mendaftar sebagai Calon Senator Dewan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (DMF IS). Dan satu jam yang lalu (16/11), seluruh berkas persyaratan pencalonan telah selesai ku kumpulkan ke Komisi Pemilihan Fakultas (KPF), antara lain: (1) 2 lembar foto copy KTM, (2) 2 lembar foto copy KHS semester 2, (3) 2 lembar foto copy sertifikat PKKMB, (4) 2 lembar foto copy Abhiseka/Osjur, (5) 2 lembar foto resmi 3x4 berwarna, (6) berkas saksi, (7) berkas tim sukses, dan (8) ku masukkan ke map ketas warna hijau.

Aku tidak berharap banyak dari Pemira ini. Terpilih atau tidak, itu urusan belakangan. Toh yang namanya politik, bagiku sangat tidak menyehatkan badan dan pikiran. 

Menanggapi tentang politik kampus (UM), ku rasa semua serba kebohongan. Terlalu busuk untuk dinikmati. Dan siapapun yang masuk ke dunia perpolitikan kampus, cepat atau lambat, dia akan ikut berbau busuk dan menjijikkan. Khususnya jika membahas politik antar golongan.

Di UM, terdapat 7 partai yang sering berkontribusi dalam percaturan politik di kampus, yaitu HMI, PMII, GMNI, KAMMI, IMM, GP, dan AO.  Sikap saling serang saat musim Pemira sudah menjadi budaya turun-temurun di antara mereka, untuk saling berebut kekuasaan. 

Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) itu bagaimana sih? Apa Organisasi tersebut semuanya dilarang dan radikal?,demikian salah seorang temanku bertanya padaku. Kemudian, dengan tegas kukatakan bahwa Omek itu sama halnya dengan organisasi kemahasiswaan lain yang ada di intra kampus. Semua Omek bertujuan baik, yaitu ikut melahirkan kader-kader penerus bangsa demi terciptanya cita-cita kemerdekaan yang hingga saat ini masih terus diupayakan. Semua Omekberasaskan Pancasila dan UUD 1945. 

Namun, jangan asal iku Omek.Sebab, setiap Omekmemiliki rasa dan warna yang berbeda-beda. Jika ingin masuk Omek,kenali dulu siapa saja pengurusnya. Dan siapa saja tokoh yang menjadi pendiri dan alumni Omektersebut. Kamudian, setelah gabung di salah satu Omek,usahakan agar tetap terjalin komunikasi yang harmonis dengan teman yang tidak se-Omekdengan kita. Jangan sampai terjadi perselisihan, hingga terjadi peristiwa yang tidak diinginkan hanya karena masalah partai.[]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun