Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rekan Wiryo dan Aswaja

11 Agustus 2017   17:33 Diperbarui: 26 November 2018   01:23 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi | Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Universitas Negeri Malang (UM) 24/11

"Besok putraku akan menemui Mulwa. Dia pasti bisa meng-NU-kan lagi anak sampean." kata Kiai Faqih dengan mantab, "Kemarin di desa sebelah juga ada semacam ini dan setelah di tangani oleh putraku, dia kembali lagi ikut NU. Pesan saya, suruh Wiryo agar ikut IPNU, agar dia paham dengan aswaja dan NU, dan tahu mana aliran yang 'sesat-menyesatkan',supaya tidak terjerumus seperti kakaknya." lanjutnya.

"Enggih, Yai." jawab Pak Torjo, "Ngapunten, kalau boleh tahu, IPNU itu apa, Yai?"

"IPNU itu singkatan dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. IPNU adalah organisasi yang mewadahi anak-anak warga Nahdliyyin yang seusia pelajar. Entah itu SD, SMP, SMA, maupun yang sudah kuliah. Pokoknya berusia 12 hingga 27 tahun." jawab Kiai Faqih panjang lebar.

Kemudian percakapan Pak Torjo dan Kiai Faqih berganti membahas sepak bola. Sesama penggemar sepak bola, tidak terasa sudah tiga jam mereka ngobrol. Jam dinding di rumah Kiai Faqih menunjukkan pukul 11 siang. Lalu Pak Torjo memutuskan untuk pamit, karena sudah waktunya Kiai Faqih istirahat, dan Pak Torjo harus merumput untuk makan kambing-kambingnya.

Dua hari kemudian, suasana rumah Pak Tarjo kembali normal. Mulwa sudah mau ikut tahlilan lagi, bahkan kini dia lebih rajin membaca tahlil setiap malam untuk leluhurnya. Wiryo juga dapat teman baru, namanya Damar. Dia adalah Ketua IPNU Ranting di desa tersebut.

"Besok Jum'at ada rutinan IPNU Ranting di rumahku," kata Damar, "kamu datang, ya, Wir!" lanjutnya.

"Siap, Mas." jawab Wiryo, "Acaranya jam berapa?" tanyanya.

"Jam 2 sore, nanti aku kirimi undangannya lewat WA." jawab Damar.

Islam adalah rahmatan lil alamin. Islam hadir untuk siapa saja, di mana saja, dan Al Qur'an selalu relevan kapan pun saja. Islam hadir tidak untuk merubah budaya Jawa menjadi Arab, tapi Islam merangkul budaya Jawa agar menjadi lebih baik dan berkah bagi penduduk setempat. Dan NU-lah yang melestarikan akulturasi Islam dengan budaya Jawa, yang diwariskan oleh Wali Songo. Dengan demikian, IPNU-IPPNU, sebagai badan otonom NU yang beranggotakan pelajar, adalah garda terdepan dalam membentengi dan melahirkan kader-kader NU masa depan.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun