Mohon tunggu...
Zaid bin Tsabit
Zaid bin Tsabit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bekerja Demi Keluarga dan Negara

Komunitas Fhotograper

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

OMG....

16 Oktober 2019   19:57 Diperbarui: 16 Oktober 2019   20:09 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bulan kinan keinar

Seperti Bulan diciptakan hanya untuk menerima cahaya darii matahari, demikian wanita diciptakan hanya untuk menerima benih  dari Pria.

Di iringi suara musik mobil kami melaju menyusuri jalan jalan di Manokwari. Kota buah yang tak pernah kenal musim memanjakan penduduk nya dengan aneka macam jenisnya. Mulai dari durian, mangga ,rambutan dan langsat.  Hampir bergantian buah datang dan berganti sesuai musim panen.

Kami hanya terpaku diam dengan pikiran kami masing masing. Mulai menata hati yang tidak tahu rasa mana lagi yang harus kami kecap. Lamunan kami seakan terus mengembara menata potongan potongan kisah yang kami bangun selama ini.

" Sayang" hampir bersamaan kami mengeluarkan kata itu untuk memecah kebekuan di antara kami.

" Kamu duluan " kata Buaya

" Tidak...sayang duluan" kataku tanpa memandang wajahnya.

" Hemmmm.....  Kamu tahu sayang kita sudah sampai di mana??" Suara buaya membuyarkan lamunanku

" Eh.. ah...e.... A...a...apa ??" Tergagap aku menjawabnya seraya melihat sekelilingku.

" Oh Tuhan.... Ini sudah sampai di depan Pelabuhan Manokwari "

" Iya kamu sih ngelamun terus dari tadi... Kan aku harus ke hotel bintang. "

" Eh Iya sayang....maaf.... " Maklum aku yang di belakang setir  tidak memperhatikan jalan.

" Muacchhhh....." Ah tiba tiba ada rasa hangat menjalar di pipiku, sontak rona merah muncul di wajahku. OMG ternyata rasa hangat itu berasal dari kecupan kecil yang Buaya sengaja lakukan untuk membuatku terbangun dari rasa kaku ini.

" iiihhhh kamu.... " Kataku manja sambil tersipu malu...

Sambil memutar balik arah mobil, kami menuju hotel tempat Buaya menginap.  Sampai di parkiran Hotel Buaya memintaku menemaninya masuk. Rasa Dag..Dig...Dug.... Mulai bersuara di dalam dada. Keringat dingin tiba tiba membasahi bagian dalam punggungku..

Akupun mengikutinya dari belakang. Ku sandarkan punggung ini di sofa lobi Hotel Bintang sambil menunggu buaya menyelesaikan urusannya di resepsionis Hotel.

Apa yang ada di otakku ini sehingga aku harus berani mangambil langkah yang seharusnya tidak boleh terjadi. Dengan mudahnya aku mengikuti nya tanpa banyak kata. Apa aku sudah dibutakan dengan cinta. Hingga pepatah  ini sekarang menjadi kenyataan.

Dalam nya laut ku seberangi, tingginya gunung kan ku daki untuk bisa mendapatkanmu. 

" Nob..ayo masuk...." Panggil buaya di sela sela pikiranku...

" Ayo..." Kata buaya sambi menggandeng mesra tanganku..

Seperti kerbau yang di cocok hidungnya aku tak bisa menahan langkahku untuk tidak mengikutinya.

Pintu Lift punn terbuka dan kami masuk ke dalamnya menuju lantai 5. Seakan seribu tahun rasanya lift ini berjalan naik ke atas. Seakan menit berhenti memberiku waktu lebih banyak untuk memandang wajah nya.

" Ah....apa ini " batinku berbicara...

Tangan Buaya masih menggenggam tanganku... Seakan dia tidak mau melepakannya. Aku hanya tertunduk malu sambil melihat genggamannya. Buaya menarik tanganku di dadanya. Bibirnya mencium tanganku dengan lembut.

Sungguh perlakuan romantis yang selama ini tak pernah ku dapatkan dari pemilik hatiku. Buaya mampu membuatku melayang tinggi.

Aku tidak mau kehilangan moment ini....

" Please... Lift nya kalau bisa macet dong. . Biar kami berdua bisa berlama lama di dalam. Aku ingin menikmati kelembutan ini untuk waktu yang lama"  pikiranku mulai menggila.

" Ayo Nob... Kita sudah sampai di lantai lima"

Aku hanya mengangguk seraya mengikuti gandengan tangannya..

Sampai di kamar 528.....

Next.... + 21 tahun

Penulis

By @Kinan_Keinar Editing @Zaid_bin_Tsabit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun