Oleh : Zahra 'Tsabita
Momentum yang paling berharga dalam kehidupan manusia yakni saat manusia telah memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik,meninggalkan kelalaiannya menjadi ketaatan total pada penggengam nyawa dan jiwa, mengakui segala khilaf dan salah serta komitmen untuk melakukan perbaikan diri dengan senantiasa taat pada islam dan aturannya yang paripurna sebagai komando seluruh aspek kehidupan.
Hijrah adalah anugrah yang tak ternilai harganya dan belum tentu semua manusia bisa melewati getir pahitnya hijrah. Gerbang kebahagiaan bisa dilalui saat kunci hijrah sudah dalam gengaman tangan, pegang erat-erat agar tak jatuh lagi kedalam kubanggan kejahilian tempo dulu yang menipu dan penuh kesakitan.
Hijrah pastilah dimulai dari kesadaran atas kesalahan, kealfaan, kegilaan dalam mengisi waktu dimuka bumi. Sadar bahwa diri sedang menjejaki kesalahan yang panjang dan harus dihentikan. Sadar bahwa hidupku tersesat jauh dan mesti belok arah untuk sekedar meluruskan langkah sebagai manusia yang pantas bahagia.
Disinilah saat manusia telah tersadar bahwa diri ini tak ada berharganya tanpa diri-NYA. Tanpa Allah SWT semua tak lagi berarti. Hidup ini kosong tanpa tujuan yang benar. Dunia ini menjijikan tanpa misi pengabdian sebagai hamba illahi yang hanya beribadah dan mencari keridhoan Allah SWT semata.
Saat iman telah menghujam kedalam diri, maka ketundukan pada seluruh aturan dan larangan Allah akan tampak kokoh tanpa kompromi. Islam selalu menjadi pandangan kehidupan. Selalu gigih memperjuangkan kebenaran, karena semuanya hanya tentang keridhoan Allah SWT.
Masa yang sedang kita lewati memang bukanlah masa terbaik, mungkin sebaliknya, masa ini seakan menarik kita mundur kebelakang dimana masa sebelum islam datang, masa jahiliyah, bahkan kini lebih mengerikan terpapar sebagai jahiliyah modern.
Mengapa begitu? Karena pada faktanya Islam sudah hadir lama sebelum kita lahir, bahkan umat islam menjadi umat mayoritas penghuni negri namun ternyata tak memiliki pengaruh dalam kehidupannya. Justru umat islam lebih parah rusaknya dibanding umat lain. Mulai kasus ribawi, korupsi, lbgt, sampe menolak aturan Allah untuk diterapkan didalam negri, naudzubillah..benar-benar jahiliyah modern.
Tentu kondisi seperti ini tak boleh dibiarkan, apalagi memasrahkan segalanya sebagai takdir tuhan. Kita harus bangkit bersama untuk mengembalikan islam kaffah ditengah-tengah umat dengan menyadarkan umat akan pentingnya memeluk islam secara total dalam kehidupan. Bersama menyadari bahwa hidup di dunia ini mengemban misi sebagai hamba Allah SWT yang selalu menjalankan segala perintah dan menjahui segala larangannya.
Dengan begitu akan lahir individu bertaqwa, masyarakat tetap terjaga sebagai mesin control penguat ketaqwaan. Negara pun menjadi penjaga umat dari celah kerusakan. Ini akan terjadi saat abad khilafah ala minhaj nubbuwah kembali tegak dimuka bumi. Maka sudah saatnya kita bersama mengambil posisi dalam perjuangan mulia ini. Sebagai penerima estapet dari generasi terbaik masa lalu, kita bersama-sama menjemput pertolongan Allah dalam memenangkan perjuangan mulia ini.
Kini bersama kita eratkan tangan dalam dakwah, bersama kita terlibat dalam aktivitas amar makruf nahi munkar. Mari kita mengerahkan segenap kemampuan dalam menjujung tinggi syiar islam. Membela agama Allah dengan ketulusan yang tak lagi diragukan.
