Mohon tunggu...
muslimah_pesisir
muslimah_pesisir Mohon Tunggu... Full Time Blogger - berkarya untuk allah

"TiDak AdA isTiraHat sETelah inI" 😍😍 ~~zahra_tsabita or muslimah_pesisir~~

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hidup bersama Setan!

17 Juli 2018   23:52 Diperbarui: 17 Juli 2018   23:58 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oleh: Zahra 'Tsabita

Perjuangan setan dimulai dari keputusan Allah untuk memasukkan setan ke neraka selamanya karena kesombongannya. Setan membangkang perintah Allah untuk menghormati adam sebagai makhluk yang lebih tinggi dari darinya. Walau begitu setan tak mungkin melawan keputusan Allah dan menerima untuk dihukum dineraka. Namun setan meminta kepada Allah untuk turun kebumi dan mengoda seluruh keturunan adam agar kelak ikut ke neraka bersama setan.

Setan akan mengerahkan seluruh tenaga untuk membuat umat manusia semakin jauh dari Allah dan menentang perintah dan larangan Allah. Setan akan mengincar dan memburu manusia dimanapun dan kapanpun. Setan menginginkan hidup bersama manusia. Setan itu makhluk yang focus dan totalitas dalam menjalankan misi kehidupan. Didunia kacau diakhirat hancur. Inilah tasbih setan untuk umat manusia terkhusus umat islam.

Setan selalu punya cara untuk melumpuhkan umat manusia, merusak apapun yang mampu dirusak, menipu, menggoda, dan membisiki manusia mulai mata, telinga, lisan, perut, tangan dan kaki. Begitu kita lalai dan meninggalkan Allah maka setan akan masuk dan menyesatkan kita sejauh-jauhnya.

Contohnya saja sholat, Setan punya cara andalan untuk mencuri pahala sholat menjadi ibadah rutin yang tak berbekas. Saat kita sholat, Setan akan menampakan masalalu kita dan mengambarkan masa depan rancangan setan hingga menari-nari di dalam pikiran. Setan berdialog mersa kepada kita. Akhirnya khusyu hanyalah angin lalu saja, padahal seharusnya khusyu adalah kebutuhan dan kewajiban dalam menjalankan amal sholeh dalam kehidupan termasuk khusyu dalam sholat.

Sayangnya kebanyakan dari kita tidak sadar bahwa sejak lama sholat kita telah dibajak oleh setan dengan beragam bisikan dan tipuannya. Sejatinya, Sholat itu menyembah Allah bukan menyembah setan. Jika hubungan khalwat (berdua-duaan) kita bersama Allah berhasil dikacaukan oleh segerombolan setan lantas bagaimana dengan aktivitas lainnya?

Jika ini terus dibiarkan maka kualitas ibadah dalam hidup kita akan menjadi sia-sia, Laksana gunung yang ringan seperti kapas terombang-ambing ditiup angin, kita merasa beramal sholeh padahal beramal salah, apakah setan telah berhasil menjadi pemenang di hati banyak manusia?

Satu-satunya cara untuk memenangkan pertarungan ini adalah kita harus mengerahkan seluruh kemampuan diri untuk selalu taat hanya pada perintah dan larangan Allah dan memohon perlindungan pada Allah untuk membantu kita mengalahkan setan. Allah adalah satu-satunya penolong dalam kehidupan kita termasuk perkara mengusir setan. Kita harus ingat bahwa Allah selalu bersama kita, Allah sedang menatap kita dengan cinta dan kasih sayang yang tulus kepada kita dan berharap kita lulus atas seluruh ujian keimanan.

Betapa malu dan ruginya kita, jika kita mengorbankan Allah demi bisikan setan, kita harus sukses menjalankan misi dari Allah untuk selalu taat pada Allah dengan menerapkan semua aturannya yang dimuat jelas dan sempurna di dalam AL-qur'an didalam seluruh aspek kehidupan kita. Jika sudah begitu setan manapun tak akan bisa mengoda kita, karena iman dan taqwa kita lebih kokoh daripada tipu daya setan yang lemahnya seperti sarang laba-laba.

Jika kita menang, kelak Allah akan mempersilahkan kita masuk ke surga nya dan bisa menatap wajah Allah selamanya dan membersamainya, inilah kebahagiaan tanpa batas yang harus kita wujudkan bersama.

Allah adalah muara ketenangan, sumber kebahagiaan dan tujuan di atas tujuan. Kita harus selalu sadar tugas kita hidup didunia ini hanya satu yakni beribadah kepada Allah bukan kepada setan...!!! 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun