Mohon tunggu...
yulia anna
yulia anna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta dan hobby menulis

Satu Keyakinan "berhasil"

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Hilal Tampak, Senyum Kemenanganpun Ikut Tampak

23 Mei 2020   23:20 Diperbarui: 23 Mei 2020   23:16 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hilal telah tampak dan 1 Syawal telah ditetapkan. Gema takbir berkumandang disetiap penjuru dan sudut kota, desa dan semua tempat dimuka bumi. Gemanya memecah malam yang biasanya sunyi dan senyap. Malam ini, malam menuju hari kemenangan. Hari Raya Idul Fitri yang ditunggu-tunggu telah datang. Diawali dengan takbir malam, hingga pagi menjelang dilanjutkan dengan sholat Idul Fitri di masjid atau lapangan.

Umat Islam telah tiba pada masa mendapatkan kemenangan setelah satu bulan penuh melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Kita semua kembali fitrah di hari lebaran. Dalam perjuangan satu bulan penuh menahan hawa nafsu, terbayar ketika bisa melewati fase puasa  Ramadhan.

Berjuang melawan hawa nafsu saat melaksanakan puasa sungguh berat. Puasa Ramadhan bukan hanya puasa menahan diri dari makan dan minum. Menahan mulut untuk berucap bohong dan tidak baik. Puasa juga menahan diri dari mencuri atau mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Dan kaki, juga puasa dari melangkah ke tempat-tempat maksiat dan yang tidak membawa faedah. Semua anggota tubuh kita juga puasa.

Dan saat ini, merayakan hari kemenangan ditengah pandemi korona. Tak biasa dan mungkin tak istmewa. Kondisi dan keadaan yang tak terduga dan tak kita inginkan. Pandemi yang belum mereda membuat lebaran tak semeriah dulu. Keadaan yang mungkin hati menolak seperti ini. Tapi apa daya, semua kebijakan memang harus kita ikuti. Kebijakan yang dibuat pemerintah sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus korona.

Salah satu kebijakan pemerintah terkait dengan pelaksanaan sholat Idul Fitri adalah anjuran melaksanakan sholat dirumah saja. Tentunya, dibutuhkan seorang imam yang biasanya memimpin sholat. Dan mau tidak mau, kepala keluarga alias ayah alias bapak yang harus tampil dan berdiri didepan para makmum. Yang tak biasa jadi makmum mungkin kewalahan dan bahkan enggan. Namun dibutuhkan sebuah effort lebih dari seorang kepala keluarga untuk meluangkan waktu membaca tata cara sholat idul Fitri sebelum pelaksanaannya di hari H. Tak ada khotbah dalam sholat Idul Fitri dirumah kali ini. Namun esensi hari raya Idul Fitri yang penentuannya melalui hilal dan siding Iisbat itu takkan berkurang  meski sholatnya dirumah. Ini bukan kehendak kita. Namun ini sudah jadi takdir Allah yang dalam kondisi apapun, kita harus tetap menerimanya dengan ikhlas. Hilal tampak, senyum kita pun ikut tampak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun