Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

"Membuang" Waktu dengan Berkebun

29 Desember 2016   15:23 Diperbarui: 29 Desember 2016   19:53 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Kegiatan berkebun untuk membuang waktu?

Memanglah, selain untuk menyalurkan hobi, berkebun juga bisa menjadi satu kegiatan untuk membuang waktu. Saya punya hobi berkebun. Waktu masih di Saudi, hobi berkebun saya lakukan dengan menanam kemangi yang tumbuh subur sampai sekarang, pepaya, cabe rawit, dan pernah juga saya mencoba menanam pohon singkong yang sayangnya tak menghasilkan buah, hanya daunnya saja yang bisa saya nikmati. Apakah karena kultur tanah berpasir di Saudi tak memungkinkan pohon singkong bisa berbuah ya? Entahlah.

Nah, di Sydney, untuk membuang waktu saya berkebun dong. Halaman belakang rumah kami memang gak besar, tapi lumayanlah. Tadinya halaman belakang hanya ditanami rumput saja, tapi lama-lama, bosen juga liatnya, masa hanya liat rumput aja. Alhasil, bermodal hobi, saya coba tanam pohon mangga dan lemon, yang sekarang sudah tumbuh besar dan rajin berbuah. Usianya sudah hampir 6 tahunan.

***

lihat kebunku,dok. pribadi
lihat kebunku,dok. pribadi
Berkebun di Sydney harus menyesuaikan dengan musim. Itulah yang saya pelajari. Gak bisa sembarangan tanem-tanem karena ada tanaman yang akan tumbuh subur di musim dingin, ada juga tanaman yang akan mati jika ditanam di musim panas. Walo begitu, ada juga tanaman yang akan bertahan sepanjang tahun tanpa kenal musim seperti pohon lemon dan mangga yang sekarang sedang berbuah.

Kultur tanah juga harus diperhatikan karena jelas beda. Kalau di Saudi, kultur tanahnya cenderung berpasir, di Sydney kultur tanahnya cenderung kering, jadi gak bisa langsung kita tanami. Biasanya sebelum mulai ditanami, tanah harus diberi potting mixes, diamkan beberapa hari dan harus rajin disirami, walaupun belum mulai ditanami. Setelah itu, barulah kita bisa mulai menanam tanaman yang diinginkan.

Lihat deh, dari hasil buang waktu dengan berkebun, halaman belakang rumah saya sekarang gak hanya ada pohon mangga dan lemon, tapi ada beberapa tamanan lain juga. 

pohon jeruk lemon (dokumentasi pribadi)
pohon jeruk lemon (dokumentasi pribadi)
pohon mangga yang sedang berbuah (dokumentasi pribadi)
pohon mangga yang sedang berbuah (dokumentasi pribadi)
ini pohon stawberry, buahnya sedang malu malu (dokumentasi pribadi)
ini pohon stawberry, buahnya sedang malu malu (dokumentasi pribadi)
Berkebun itu, selain untuk membuang waktu, juga punya banyak manfaat lain, salah satunya untuk nambahin bumbu dan sayuran di dapur. Cabe contohnya. Pada musim panas seperti sekarang, harga per kilonya sudah mencapai 24 Au$. Duh, mahal banget. Selain itu, untuk mengakali. Saya yang sering banget kangen makan sayur daun singkong, susah cari daun singkong di Sydney. Kalaupun ada, harganya bisa mahal sekali, atau daun singkong yang dijual beku, tapi kalau berkebun sendiri, mau makan sayur daun singkong atau bikin buntil sekalian gak masalah. Cari aja di kebun bekalang rumah saya. Ada daun silver beet yang sering digunakan untuk mengganti daun singkong. Lumayan untuk obat kangen.

pohon cabe (dokumentasi pribadi)
pohon cabe (dokumentasi pribadi)
ini pohon Zuccini, sudah mulai buah (dokumentasi pribadi)
ini pohon Zuccini, sudah mulai buah (dokumentasi pribadi)
silver beet yang subur (dokumentasi pribadi)
silver beet yang subur (dokumentasi pribadi)
tyme untuk bumbu masak pasta (dokumentasi pribadi)
tyme untuk bumbu masak pasta (dokumentasi pribadi)
ini adalah pohon basil (dokumentasi pribadi)
ini adalah pohon basil (dokumentasi pribadi)
Menyenangkan bukan berkebun itu. Memanglah, asalkan kitanya rajin dan telaten aja. Oh ya... karena sering ninggalin rumah di Sydney, saya hanya menanam tananam semusim saja. Yang gak lama-lama bertahan hidupnya, biasanya mati sendiri, atau saya titipkan tanaman kesayangan ke ipar untuk please rajin menyiram. Untungnya, sekarang saya udah balik ke Sydney terus... jadi gak perlu nitipin taneman lagi.

Tak ada penganggu berarti dari kegiatan membuang waktu dengan berkebun. Paling kebun saya hanya diganggu rumput hama, ulat, dan slug, ihhhhh...bikin lari geli.... untungnya mertua saya pernah bilang, buat ngilangin hama, ulat dan slug, sering aja nyiram tamanan dengan air bekas cucian beras, dan juga sering tebarin kulit telur di sekitaran tanaman. Pesen mertua yang manjur. Karena setelah saya coba, hasilnya mantep. Tanaman di kebun belakang rumah saya jarang diganggu ulat dan slug.

So, gimana... adakah yang tertarik ikutan saya membuang waktu dengan berkebun? Atau malah menjadikan kegiatan berkebun sebagai salah satu resolusi tahun baru Anda dalam menghemat keuangan dapur, mungkin? Selamat mencoba.

#Sisi82#

Foto : Dokumen pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun