Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Petirtaan Garudeya, Temuan Spektakuler di Jombang

10 November 2019   06:06 Diperbarui: 10 November 2019   09:38 2311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Arca Garuda baru ditemukan (Dokpri)

Akhirnya, banyak temuan-temuan spektakuler bermunculan di lokasi situs Patirtaan Sumber Beji ini. Diantaranya, struktur bangunan berbentuk persegi empat, menyerupai kolam.

dokpri
dokpri
Di bagian-bagian pinggir kolam terdapat saluran-saluran air yang dibangun dengan artistik. DI bagian tengah kolam terdapat struktur menyerupai bangunan. Juga ditemukan beberapa Jaladwara (pancuran air) dan serpihan porselin serta kepeng (mata uang logam jaman kuno).

Jaladwara ini merupakan tempat keluarnya air dari sumber. Biasanya untuk bersuci, karena masyarakat zaman itu, sesuai kerpecayaan Hindu, mengganggap air yang sudah keluar dari Jaladwara adalah air suci. 

dokpri
dokpri
Garudeya
"Temuan paling spektakuler saat ekskavasi tahap I, bulan September 2019 adalah ditemukannya Arca berupa Burung Garuda yang masih menempel dengan kuat di bagian petirtaan," ungkap pak Wicaksono.

Ini luar biasa dan tentunya bangunan ini dibangun untuk kalangan bukan rakyat jelata. Arca Burung Garuda ini sebenarnya juga Jaladwara (pancuran air) karena ada bagian yang berlubang.

(publicinsta.com)
(publicinsta.com)
Ditengah obrolan tiba-tiba, sebuah mobil putih berplat merah datang. Penumpangnya ternyata Pak Kuswanto, pegawai BPCB Trowulan yang baru datang dari Blitar dan menyempatkan mampir ke Sumber Beji. Maka, acara reuni kecil siang itupun makin gayeng. Apalagi pak Wicaksono yang jadi tuan rumah sudah menyiapkan teh dan kopi serta Gorengan.

Dari perbincangan siang itu, kesimpulan saya adalah, Sumber Beji adalah sebuah bangunan petirtaan (pemandian kuno) yang dibangun oleh kalangan elit zaman itu.

Menariknya, ditemukannya Arca Burung Garuda menyiratkan sebagai perlambang adanya perjuangan dan pengabdian dalam suatu tahap kehidupan. Sementara ini para arkeolog sepakat bahawa arca di Petirtaan Sumber Beji ini adalah Arca Garudeya.

Biasanya, Garudeya dipahatkan sebagi relief seperti yang dijumpai di Candi Kidal dan Candi Sukuh. Tapi di Sumber Beji, kisah mitos Jawa Kuno ini diwujudkan dalam sebuah patung dan sekaligus Jaladwara. 

Jaladwara (Pancuran Air). dokpri
Jaladwara (Pancuran Air). dokpri
dokpri
dokpri
Kisah Garudeya bermula dari perselisihan dua istri Resi Wiyasa, Kadru dan Winata. Kadru adalah ibu dari para ular. Winata ibu para Garuda.

Kedua istri itu bertaruh tentang warna ekor kuda Ucchaihsrawa. Yang salah harus jadi budak diantara keduanya. Jawaban Winata, ekor kuda adalah putih. Jawaban Kadru ekor kuda adalah hitam.

Jawaban Winata benar, namun Kadru meminta pada anak-anak ular agar menyemburkan bisanya sehingga ekor kuda jadi berwarna hitam. Maka episode perbudakan Winata dan Garuda oleh Kadru pun dimulai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun