Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Arca Figur Bertekes dari Selokelir, "Masterpiece" Arca Panji Jawa Timur

12 Januari 2019   10:11 Diperbarui: 17 Januari 2019   19:39 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberadaan arca (patung) figur bertopi atau Panji dalam bentuk 3 dimensi ini benar-benar luar biasa. Bahkan, boleh dianggap sebagai berkah bagi dan harta karun bagi peneliti-peneliti Panji. Kenapa? Karena selama ini, gambaran sosok panji hanya dijumpai dalam bentuk pahatan-pahatan relief naratif di candi-candi. 

Bilamana pahatan itu tipis atau aus, sangat susah mendeskripsikan sosok Panji itu seperti apa.  Pahatan relief bernarasi Panji bisa dijumpai di Candi Penataran, Candi Kendalisodo, Candi Mirigambar, juga di Candi Jawi. Jadi,  arca figur bertopi dari Candi Selokelir ini benar-benar langka dan masterpiece-nya arca Panji yang masih ada. Ini juga lantaran ada Arca Panji satu lagi dari Grogol, saat ini hilang, lenyap, tidak diketahui keberadaannya.

Lydia Kieven termasuk peneliti utama Tokoh Panji disamping Agus Aris Munandar dan yang lain.  Wanita berkebangsaan Jerman ini sangat terkesan   sampai  mengalihkan topik penelitiannya dari Arjunawiwaha ke Panji atas saran  Padmapustpita, guru Bahasa Jawa Kuna-nya. 

Lydia selama bertahun-tahun bolak balik antara Jawa-Australia-Jerman-Belanda untuk menelisik candi-candi yang diperkirakan menyimpan jejak Panji  di pelosok Jawa Timur. 

Bahkan, sampai berkali-kali mendaki Gunung Penanggungan pun dilakukannya demi kecintaannya pada Panji. Dia sangat menyayangkan banyaknya panil-panil relief Arjuna yang hilang di Candi Kendalisodo. Untungnya dia masih menemukan ada 4 panil indah yang lekat dengan Cerita Panji!

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Tekes yang khas sebagai ciri Panji/dokpri
Tekes yang khas sebagai ciri Panji/dokpri
Bagian Belakang Tekes/dokpri
Bagian Belakang Tekes/dokpri
Cerita Panji

Cerita Panji, merupakan karya sastra epik hebat asli Nusanmtara. Isinya tak  kalah dengan Ramayana dan Mahabarata yang diimpor dari India.  Cerita Panji adalah identitas dan cerita epik asli yang membumi, karena benar-benar diciptakan dan berakar dari budaya di negeri Nusantara (Jawa Timur). 

Memang terjadi perdebatan di kalangan sarjana saat membincangkan asal usul genre historis cerita Panji ini.  Rassers (1922) menyarankan adanya hubungan antara Cerita Panji dengan kehidupan Airlangga. Raja Airlangga dalam sejarah diceritakan telah membagi kerajaannya jadi dua. Masing-masing kerajaan ini kelak akan mempertemukan Pangeran Panji dari dengan Putri Candrakirana. Jadilah Cerita Panji!

Poerbatjaraka  menyarankan Cerita Panji mengacu pada kakawin Smaradahana yang digubah abad ke-12 untuk menghormati Raja Kameswara dari Kediri dan isterinya, Kirana dari Jenggala. Sarjana lain Berg, mengklaim Kidung Harsa Wijaya yang mengacu pada Raden Wijaya juga cerita Panji. 

Begitulah, yang jelas, Cerita Panji adalah karya pujangga asli Nusantara yang bermula di Jawa Timur.  Seiring dengan proses hubungan antara wilayah baik melalui perdagangan, politik kesetaraan, penakhlukan,  akhirnya cerita Panji menyebar ke seluruh pelosok negeri. 

Bahkan menyebar sampai kawasan Malaysia, Thailand dan Indochina.  Maka, beuntunglah kita, akhirnya Cerita Panji yang didaftarkan secara resmi di 2016,  telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Memory of The World (Ingatan Dunia) milik Indonesia. Berlaku sejak tahun 2017. Satu lagi kekayaan intelektual karya pujangga  kita terselamatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun