Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Habis Nulis di Kompasiana, Terbitlah Buku

11 April 2018   16:22 Diperbarui: 11 April 2018   17:59 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serpihan Eksotika Majapahit (dok pribadi)

Berapa artikel yang sudah Anda tulis di Kompasiana?  Itu pertanyaan yang saya tujukan pada diri sendiri saat pak Thamrin Sonata memposting  1001 artikelnya yang sudah gentayangan di Kompasiana. Ternyata punya saya  hanya  246 artikel saja. Masih jauh dari kompasianer-kompasianer kawakan penyandang gelar Fanatik, Senior   apalagi Maestro.  Tapi tak mengapa, karena saya nulis di Kompasiana memang bukan untuk cari gelar. Lha cari apa? Ya, pokoknya nulis lah. Pas mood, ya nulis. Pas nggak mood ya nggak nulis. 

Kalau bahan tulisan,  Insya Allah  masih banyak. Foto-foto travelling masih tersimpan rapi di folder-folder. Apalagi saya sukanya nulis-nulis yang ringan saja. Macam jalan-jalan, kuliner atau  traveling. Kayaknya nggak akan kehabisan bahan..... (sombong dikit he he he) 

Bagi saya, menulis itu ibarat mengasah pisau. Mempertajam mata pena......(halaaaah he he he). Tapi itu benar, dengan sering menulis saya bisa menggerakkan literasi di sekolah.  Bahkan dipercaya untuk membimbing ekstrakurikuler KIR. Ya karena ekstrakurikuler yang satu ini memang lekat dengan tulis menulis. Mulai proposal sampai laporan akhir.  Terakhir, karena sering posting tulisan di Kompasiana dalam WAG Dinas, malah didapuk jadi anggota redaksi Majalah terbitan Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten dan Kota. 

Selamatkan Artikelmu

Namun, alasan sejujurnya dan sebenarnya saya nulis di Kompasiana adalah ingin membuat buku. Ya menerbitkan buku. Buku apa? Ya nggak tahu lah, buku apapun bentuknya itu urusan nanti. Sebenarnya urusan untuk menerbitkan buku ini masih akan diwujudkan dalam beberapa bulan ke depan. Tapi ada alasan khusus dan urgen  untuk sesegera mungkin membukukan artikel-artikel di Kompasiana.. Apa itu? 

1.. Artikel-artikel postingan sebelum April 2016 banyak yang amburadul. Apalagi artikel-artikel saya (dan Anda) yang selalu ada fotonya. Makin banyak foto makin acak kadut. Selalu muncul tulisan: [caption id="attachment_261661" align="aligncenter" width="450" caption="Lelaki Perkasa Dari Kawah Ijen (dok pribadi)"][/caption],di bawah (kadang di atas) setiap foto. Jadinya nggak sedap dipandang dan nggak enak dibaca. Mau edit. Susah!

2. Banyak artikel saya yang hilang di Kompasiana (entahlah kalau punya Anda?). Saya sudah memeriksa beberapa artikel lawas saya di Kompasiana. Saat ini  sedang saya inventarisasi berapa biji yang hilang tak tahu rimbanya itu. Apa hilang betulan apa sekedar sembunyi di server. Untungnya, di masa sebelumnya bila ada kesempatan  artikel-artikel di Kompasiana selalu saya back up.Dikonversi jadi file pdf. Sebagian lagi diposting dalam blog pribadi.

O Iya, kok bisa tahu kalau ada artikel yang hilang. Tahunya dari mana? Saya tahunya dari link-link artikel yang saya pasang di beberapa artikel. Begitu link itu di klik,  munculnya bahasa planet. Artinya: kira-kira tak terjangkau. Simpelnya, ya sudah hilang artikel tersebut.

Buat Buku

Nah itu alasan utama untuk sesegera mungkin mengarsipkan artikel-artikel di Kompasiana. Maka, segera saya hubungi teman untuk membantu mendownload dan  merubahnya jadi Word.  Artikel-artikel yang sudah dikonversi langsung saya diarsipkan. Sekaligus dipilah dan dipilih berdasarkan tema yang sama atau yang mirip-mirip. Lalu disusun berdasarkan kerterkaitan satu sama lain  atau persamaan tema.

Akhirnya dengan bantuan Pak Thamrin Sonata saya pun dapat ISBN untuk buku saya yang pertama. Judulnya: Serpihan Eksotika Majapahit. Buku ini merangkum  artikel-artikel kisah yang berlatar atau bernuansa masa Majapahit. Baik masa lalu ataupun masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun