Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Senergi Tahajud dan Sinovac Mengatasi Pandemi

13 Januari 2021   10:08 Diperbarui: 13 Januari 2021   10:15 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sinergi Sinovac dan Vaksin Hati

Allah SWT, tidak menurunkan penyakit, kecuali Allah turunkan obatnya. Sebaik-baik obat adalah shalat lima waktu. Sebaik-baik shalat setelah shalat lima waktu adalah shalat malam (tahajjud). Shalat lima waktu dan tahajjud, jika dikerjakan dengan bai dan benar, sesuai dengan tuntuan Rasulullah SAW, istoqomah, mulai waktu dan durasinya, maka shalat itu akan menjadi terapi paling ampuh dari berbagai penyakit. Rasulullah SAW berkata "setiap penyakit ada obatnya. Jika obat itu sudah tepat, mengenai sasarannya, maka dengan izin Allah penyakit itu akan sembuh".[1]

Secara gerakan, shalat akan memperbaiki semua organ tubuh manusia, termasuk melancarkan peredaran darah. Niat yang disertai dengan gerakan takbiratul ihram, berdiri tegak bagi yang mampu, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, melipatnya di antara dada dan pusar. Menurut pakar kesehatan, semua berguna melancarkan peradaran aliran darah dan getah bening, serta memperkuat otot lengan.

Kemudian ruku, sujud, kemudian posisi duduk, semua memberikan manfaat bagi kesehatan. Menurut ilmu kesehatan, ketika sedang bersujud sirkulasi darah di dalam otot berjalan dengan lancar. Ketika otak tidak mendapat aliran darah dalam beberapa detik, seketika itu akan jatuh pingsang. 

Rasulullah SAW menegaskan bahwasannya "Shalat adalah sebaik-baik perkara, maka barangsiapa mampu untuk memperbanyak, maka hendaknya dia memperbanyak (HR. At-Tabrani).

Penyakit yang disebabkan fisik dan non fisik, bisa sembuh dengan terapi shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW berkata "sesungguhnya di dalam shalat terdapat (penyembuh untuk jiwa dan raga). Berbagai jenis penyakit, ternyata bisa sembuh dengan terapi shalat dan tahajud, Allah SWT berfirman "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya" (QS. Al-Mu'minun (23:2).

 Ketika menghadapi Covid 19, sebagian muslim berusaha meningkatkan kualitas ibadahnya, seperti shalat rawatib, dhuha, dan tahajud. Bahkan, berusaha berjamaah tepat waktu. Dengan harapan, shalat yang dikerjakan bisa memberikan pengaruh positif terhadap ruhani, jasmani, hingga psikologi. Jangan pernah befikir, melaksanakan shalat dengan tujuan ingin sehat fisik dan ruhani, melainkan semata-mata karena Allah SWT. Berkah dari ketulusan melaksanakan shalat lima waktu dan tahajjud, maka Allah SWT berikan kekuatan ruhani dan jasmani kepada hamba-Nya, bahkan beragam penyakit, hingga virus Covid 19 bisa sembuh.

Dengan melaksanakan shalat tahajud akhirnya Allah SWT memberikan kesembuhan dari berbagai penyakit termasuk Covid 19. Dengan kata lain shalat itu bisa menjadi Vaksin paling keren, vaksin paling ambuh dari Covid 19.  

Kendati demikian, manusia tetap usaha (ihtiar) menjaga dari kondisi yang memyebabkan seseorang tertular Covid 19, seperti; dalam kerumunan tidak memakai masker, menjaga jarak, selalu mencuci tangan, walaupun saat sedang shalat berjamaah tetap menjaga jarak. Itulah ihtiar paling asyik ketika masa pandemi tahun 2020- 2021 M.

Sahabat Umar Ibn Al-Khattab ra pernah dikritik Abu Ubaidillah ibn Jarrah ra "kenapa engkau tidak masuk negeri Al-Syam, apakah engkat takut menghadapi takdir". Umar Ibn Al-Khattab ra menjawab dengan tegas kritikan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ra "saya tidak masuk negeri Al-Syam bukan karena takut, namun ingin mencari takdir yang lebih baik".

Sahabat Umar kembali ke Madinah, dan Abu Ubaidillah wafat terkena Al-Thaun, begitu juga dengan Muadz Ibn Jabal ra. Umar Ibn Al-Khattab ra, ihtiar menghindari Virus Al-Thaun, sebagaimana banyak ulama yang berusaha ihtiar menghindari Covid 19, dengan cara menjaga jarak, menghindari kerumunan, memakai masker, dan mengatur jarak waktu shalat berjamaah. Bahkan menerima vaksin Sinovac, sebagai bentuk ihtiar menjadi ihtiar yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun