Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Kebijakan Sahabat Rasulullah SAW Menghadapi Virus Ganas

19 Maret 2020   12:02 Diperbarui: 19 Maret 2020   12:03 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Umar Ibn Al-Khattab ra menjawab dengan singkat "Andai saja yang bertanya ini bukan dirimu, wahai Ubaidillah," . Umar Ibn Al-Khttab ra, terlihat sungkan (pekewoh), dan juga tidak nyaman dengan pertanyaan Ubadillah Ibn Jarrah. Maklumlah, Umar Ibn Al-Khattab ra tahu betul bahwa Ubaidillah Ibn Jarrah ra, sosok yang sangat dicintai Rasulullah SAW, kontribusi nya sangat besar terhadap islam, juga mendapat gelar "pemimpin umat yang jujur nan kuat".

 Kemudian Umar Ibn Al-Khattab ra menjawab dengan singkat "Iya, kami akan lari dari takdir yang satu menuju takdir yang lain". Keduanya sosok yang sangat mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW, keduanya sosok yang dijamin surga, keduanya sangat setia berjuangan bersama Rasulullah SAW. Tentu saja, argumentasi kedua sahabat benar-benar merujuk pada junjungan-ya, yaitu Rasulullah SAW.

 Kemudian Umar Ibn Al-Khattab ra menambahkan argumentasinya "bagaimana pendapatmu jika kau membawa seekor unta lalu sampai di sebuah lembah dengan dua sisi, ada yang subur dan ada yang kering kerontang. Mana yang kau pilih? Seandainya kau membawanya ke sisi yang subur, sesungguhnya itu takdir Allah. Tapi jika kau membawanya ke sisi yang kering kerontang, itupun kau membawanya dengan takdir Allah juga.

 Abu Ubaidillah Menuju Negeri Al-Syam. 

 Di tengah-tengah masyarakat yang terjangkit Wabah Al-Thaun, sahabat Abu Ubaidillah bin Jarrah ra nekad berangkat menuju negeri Al-Syam yang terkena Wabah Ganas Al-Thaun yang mematikan.

Kemudian Abu Ubaidillah Ibn Jarrah ra berkata kepada masyarakat "Wahai manusia! sesungguhnya penyakit ini merupakan rahmat dari Rabb kalian, doa para Nabi kalian, dan sebab kematian orang-orang shalih sebelum kalian. Dan sesungguhnya Abu Ubaidillah memohon kepada Allah untuk mendapat bagian dari rahmat tersebut. Ternyata, Sahabat Abu Ubaidillah Bin Jarrah ra, juga terjangkit Wabah Thaun yang ganas, beliau wafat. Beliau-pun wafat dalam kondisi sahid.

Kemudian dilanjutkan oleh Mu'adz bin Jabal ra, menggantikan Ubaidillah untuk memimpin orang-orang, kemudian dia dia berdiri menyampaikan khotbah setelah wafatnya Abu Ubaidillah "Wahai manusia, penyakit ini merupakan rahmat dari Rabb kalian, doanya para Nabi kalian dan sebab kematiannya para orang-orang shalih sebelum kalian. Dan sesungguhnya Mu'adz memohon kepada Allah agar keluarga Mu'adz mendapat bagian dari rahmat tersebut." Sahabat Muazd juga terserang Wabah Al-Thaun sehingga wafat dan sahid.

 Selanjutnya, digantikan oleh sahabat Amr bin al-Ash, beliau sosok sahabat yang rasional di dalam memimpin masyarakat Al-Syam yang sedang berjibaku melawan Wabah Al-Thaun Awamis. Dengan kondisi yang sangat mencekam, Sahabat Amr Ibn Ash ra berkata dihadapan masyarakat "

  "Wahai manusia! sesungguhnya jika wabah ini menjangkiti (suatu negeri) maka dia akan melahapnya sebagaimana menyala nya api, maka menghindar lah kalian ke gunung-gunung."

Tiba-tiba seorang sahabat yang bernama Abu Watsilah al-Hudzali ra, protes keras kepada Amr bin Ash dengan nada yang tidak menyenangkan "Demi Allah, kamu telah berdusta berdusta, saya pernah menyertai Rasulullah SAW, dan kamu lebih buruk daripada keledai ku ini."

  Seorang sahabat mencaci sahabat dengan bahasa yang sangat kasar sekali. Itu sangat wajar, karena kondisi sangat mencekam, setiap hari nyawa bergelimpangan konon, hampir 20.000-25.000 wafat, sebagiana dari mereka adalah sahabat Rasulullah SAW. Sangat wajar, jika kemudian  Abu Watsilah al-Hudzali ra menyebut Sahabat Amr bin Ash ra disebut sosok yang lebih jelek dari seekor  keledai".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun