Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencatut Nama Nabi demi Memanjakan Berahi

21 Februari 2020   15:10 Diperbarui: 21 Februari 2020   15:07 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Nah, sang istri merasa sangat sedih dengan sikap suaminya yang  semaunya sendiri. Haulah ra, juga mendatangi Rasulullah Saw seraya  memberikan protes keras terhadap ulah suaminya. Tidak ada yang berani  memprotes Rasulullah Saw, kecuali wanita ini.  Ketika dalam kondisi sedih, kemudian Haulah bersujud (curhat)  kepada Allah Swt seputar prilaku suaminya yang enaknya sendiri.

curhat kepada Rasulullah Saw, lalu berkata "wahai Rasulullah Saw, Ketika  suamiku menikahi diriku, aku masih muda nan cantik, juga memiliki harta....nah,  ketika aku sudah renta sementara anak-anak bersamaku, dia akan meninggalkan  diriku".  Bagaimana mungkin dia menceraikan Khaulah, sementara Aus Ibn  Shomit ra, selama ini telah menikmati kecantikannya.

Sementara, kalau  Khaulah dicerai, maka dia harus memelihara anak-anaknya. Dengan kata  lain, Aus Ibn Al-Shomit ra, sudah tidak mencintainya lagi.  Khaulah ra, merasa sedih, kemudiandan curhat langsung kepada Allah SWT seputar masalahnya.

 Dalam kondisi sedih nan galau atas sikap suaminya yang semena-mena kepada dirinya, kemudian Allah SWT turunlah wahyu kepada  Rasullah Saw yang artinya "Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan  wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan  mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara  kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (QS.  Al-Mujadalah (58:1).

 Nah, jangan sampai berdalih ingin menikah lagi (poligami) dengan alasan sunnah, kemudian menyengsarakan dan menodai kesucian cinta istri pertamanya.  Jangan sampai, memaksakan istri yang sangat lelah nan letih karena  sehari bekerja membantu suami, juga menyiapkan sarapan untuk putra dan purinya, ketika malam harus menyiapkan seragam untuk anak-anaknya. Seorang istri telah mengorbankan dirinya, demi menjadi bagian dari suaminya.

Kadang, suami meminta dibuatkan kopi, sementara di malam hari  suami meminta agar segera dilayani urusan birainya. Benar apa yang  dikatakan Rasulullah Saw kepada para sahabatnya, sekaligus  diperuntukkan bagi semua umatnya "sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik kepada keluarganya (HR. Al-Tirmidzi).

Apa-pun alasan seseorang, jika untuk kepentingan pribadinya, kemudian mencatut Allah SWT, dan juga nama Nabi Rasulullah SAW, itu merupakan pelecehan terhadap agama. Allah SWT menurunkan islam untuk membawa rahmat, bukan untuk menindas sesama hamba-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun