Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Memang Nomor 1, Seperti Pemenang Gubernur Jawa

22 September 2018   10:25 Diperbarui: 22 September 2018   10:33 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo Subianto mendapat nomer urut 2. Sementara Jokowi mendapat nomer urut 1. Pendukung Prabowo dan Sandi sangat bahagia. Hanya saja, rekam jejak digital pentolan-pentolan pendukungnya, seperti Habib Riziq, Amin Rais, Arifin Ilham, Ahmad Dani, yang biasa menampilan telunjuk jari 1 akan menghiasi meme-meme, seolah-olah mereka telah meng-isyarat kan memilih nomer urut satu sejak dulu, sesuai dengan Tauhid dan, dan sila pertama. Itu sudah biasa.

Ketika menyampaikan sambutan sederhana, tiba-tiba Jokowi berhenti sejenak "1, nomer yang diperbutkan menuju RI 1". Memang, dalam Pilpres kali ini semua ini menjadi orang yang nomer satu, bukan nomer 2. Demo berjilid-jilid, ijtimak Ulama hingga Jilid 2-pun, bertujuan untuk mendapatkan posisi namer 1. Emak-emak-pun, ngak akan mau menjadi nomer 2. Karena sakitnnya tuh di sini.

 Sejak awal, yang paling banyak diperbincangkan dan diperebutkan oleh partai politik adalah adalah posisi Wapres, nomer 2. Karena nomernya satunya sudah jelas, yaitu Jokowi dan Prabowo. Semua berargumentasi, otak atik gatuk seputar nomer urut. Itu sudah biasa, untuk menghibur diri, agar semakin yakin dan mantab dengan nomer junjungan nya.

Jokowi menyampaikan beberapa kalimat menarik dalam sambutannya pendeknya, termasuk adu ide, gagasan, dan adu rekam jejak. Sementara Kyai Makruf Amin, semuanya isinya doa. Seolah-olah, beliau mengajak bahwa tidak ada kekutan yang maha dahsyat kecuali dengan doa kepada Allah SWT.

Rekam Jejak digital. Sebentar lagi, akan muncul rekam jejak digital pada masing-masing kontestan, mulai masa kecilnya, nasab (keturunannya), keluarganya, termasuk anak dan istri, hartanya, termasuk pendidikan agamanya, serta kebiasaan-kebiasaan masa mudanya. Itu sudah biasa dalam urusan Pilpres, agar masyarakat tahu siapa sejatinya calon presiden yang akan dipilih. Ketika PKS mengatakan bahwa "Sandi sosok santri, dan kemudian menjadi Ulama". Maka rekam jejak digital akan berbicara.

Agamawan pendukung Prabowo akan habis-habisan mendukung calon presidennya. Itu sudah pasti. Dengan berbagai alasan, baik yang logis, filosofi, maupun alasan mistis. Karena cinta mereka terhadap Prabowo itu akan membutan mata.

Apalagi, setelah gagal dan di tolak menyandingkan Habib Salim Al-Jufri dan UAS sebagai pendampingnya. Bukan ualam juga ngak apa-apa, yang penting Sandi sudah mendapat Gelar seorang Ulama. Biarkan, para ulama mendorong mobil mogok. Kelak kalu sudah jalan, juga akan ditinggal. Itu sudah biasa dalam politik.

 Agamawan pendukung Prabowo berpatokan pada Ijtimak Ulama. Agawaman yang mendukung Prabowo sebentar lagi akan membaca banyak rekam jejak digital Prabowo dan Sandi. Juga, rekam jejak Jokowi. Kemudian agamawan, baik pendukung Jokowi maupun Prabowo akan membandingkan, sekaligus menjadi bahan renungan untuk masa lima tahun mendatang.

Semua yakin bahwa nomer urut itu akan membawa berkah dan kemenangan. Ya memang harus begitu. Lihat saja, Jokowi begitu sumringah ketika mendapat nomer urut 1. Jokowi bukan hanya minta restu para ulama, tetapi juga meminta restu seorang ibu yang selama ini mendampingi perjalanan ruhaninya menjalankan amanah membawa Indonesia lebih maju.

Sementara Prabowo juga senyum-senyum mendapat nomer urut 2. Prabowo bisa jadi sudah minta restu kepada orang dekatnya. Juga membincanngkan masalah pencalonannya dengan putra dan mantan istrinya. Mau tidak mau, dukungan keluarga akan menambah keyakinan.

 Keduanya berpelukan ingin mengajarkan bahwa persaudaraan itu jauh lebih penting dari pada Pilpres yang sifatnya lima tahun sekali. Jokowi mengatakan "hanya ada satu pilihan, Indonesia Maju". Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Indonesa harus benar-benar dijaga dan dilestarikan dengan sebaik-baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun