Mohon tunggu...
Tagor Silalahi
Tagor Silalahi Mohon Tunggu... PNS -

Hanya orang biasa yang tidak punya kelebihan apa-apa

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pemandian Air Soda

22 Juli 2018   23:34 Diperbarui: 22 Juli 2018   23:39 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari sabtu yang lalu mamanya sinona kecil ngajak jalan-jalan ke Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara. Tepatnya ke Air Soda yang ada di Desa Parbubu I.

Sekilas untuk diketahui bersama, air soda hanya ada dua di dunia. Venezuela dan Indonesia.

Minggu, 22 Juli 2018 langsung cusss kesana pagi harinya. Sampai di air soda, terasa beda dengan suasananya. Karena biasa berlibur di Samosir Negeri Indah Kepingan Surga. Di Samosir, tempat wisata dominan sudah tertata rapi dan bekerja sama atau dibina oleh Pemkab setempat.

Di Air Soda tersebut memang sudah lumayan untuk ukuran pengelolaan milik sendiri (tanpa binaan Pemkab). Infrastrukturnya lumayanlah, seperti lahan parkir dengan biaya Rp 2.000 yang sungguh murah untuk roda empat. Dan biaya masuk kesana free alias gratis.

Tetapi ketika pertama masuk kedalamnya, ada kesan bahwa airnya ada bau-bau gimana gitu. Mungkin karena keterbatasan dana si-pemilik kali ya. Trus masih kotor seperti ada karat dalam dindingnya. Mungkin dikarenakan sirkulasi antara air masuk dan keluar tidak diatur, sehingga air bertahan.

Tetapi memang benar disebut air soda. Kesan pertama sungguh menakjubkan. Masuk kedalam air, badan dipenuhi gelembung-gelembung khas soda (yang terkandung dalam sprite), rasanya juga manis.

Airnya tidak begitu dingin dan tidak begitu panas (hangat terasa dikulit). Direkomendasikan buat yang alergi dingin dan panas.

Harga makanan yang disajikan juga tidak mahal-mahal amat loh. Kalau pengen bukti datang saja kesana, dijamin tidak akan kecewa.

Trus, kenapa tempat tersebut tidak difasilitasi oleh Pemkab Tapanuli Utara? Eitss!! Jangan negatif thinking dulu saudara-saudari.

Berdasarkan penuturan oleh masyarakat disana, yang punya lahan tidak mau menyerahkan tempat tersebut untuk dikelola Pemkab. Kita tidak menanyakan alasannya, karena tidak ada tupoksi kita untuk menginterogasi lebih dalam mengenai itu. Pantang!! Karena bukan ranah kita.

Seandainya ada kerjasama yang baik antara Pemilik dan Pemerintah setempat, saya yakin pelancong akan semakin banyak yang datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun