Belum jelasnya sikap bupati Tebo, H.Sukandar, terhadap rekomendasi Tim pemberi sanksi dan penghargaan (TPPS) atas pemberhentian dua kepala desa yang dituntut masyarakat desa Tambun Arang dan desa Muaro Sekalo kecamatan Sumay dalam aksi unjuk rasa, pada Senin (10/9/2018). Menjadikan hasil rekomendasi tim dan sikap bupati 'berbuah' polemik.Â
Kekecewaan terhadap bupati yang belum bersikap atau belum menandatangani SK pemberhentian kedua kades itu. Memaksa masyarakat melakukan penyegelan kantor kepala desa Tambun Arang, pada Senin (10/9/2018) petang, situasi desa itupun tampak lengang.
Menurut ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Â Tambun Arang, Asnawi mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menghalangi bentuk luapan kekecewaan dan kekesalan warga usai aksi demo dikantor Bupati. Selain tak bisa menjumpai bupati, mereka juga tidak mendapatkan kepastian. Bahkan, kemarin sore, mereka langsung menyegel kantor desa.
" Iya, kita tak bisa halangi kekecewaan dan kekesalan warga. Mereka langsung lakukan penyegelan kantor desa kemarin sore," kata Asnawi, Selasa (11/9/2018).
Sementara itu, warga desa Tambun Arang melalui penanggung jawab aksi demonstrasi, Ilyas mengancam akan melakukan aksi massa lebih besar menduduki kantor bupati dan rumah dinas bupati Tebo.
" Lihat saja, jika persoalan surat penonaktifan kades belum juga diteken Bupati Tebo Sukandar. Kami bakal turunkan massa lebih banyak dari sebelumnya. Berikutnya aksi massa di fokuskan untuk menduduki kantor Bupati Tebo dan rumah dinas Bupati (Pendopo)," tegas ilyas.***
