DPUPR TEBO : Sudah tidak ada gejolak disana
JAMBI, TEBO - Sejumlah warga dusun Tebat patah, Â desa Lubuk Mandarsah kecamatan Tengah Ilir kabupaten Tebo, Â Jambi. Meminta dewan perwakilan rakyat mempertanyakan kepada dinas PUPR Tebo terkait pekerjaan proyek APBD TA 2017, paket 4 senilai 8 Milyar di desa mereka. Mereka menuding dinas PUPR tidak transfaran dalam kaitan penempatan alokasi proyek pembukaan jalan disana. Â
Sehingga menimbulkan gejolak ditengah masyarakat yang rentan perpecahan antar kelompok warga. Ironisnya, Â kepala desa tidak tahu adanya surat usulan masyarakat tentang pengalihan itu kepada ketua DPRD Tebo.Â
Menurut Nasibun Khoirun menyatakan mereka justru sangat berterima kasih kepada pemerintah yang sudah mengalokasikan anggaran pembangunan disana. Tetapi pengalihan proyek dusun Sumber Arum - dusun Melako justru menjadi kemunduran karena jarak tempuh warga menjadi lebih jauh lima kilo meter.Â
"Kami hanya ingin jalan yang kami usulkan diawal dari dusun simpang Akasia - dusun Melako. Surat usulan tanggal 25/5/2017 tentang pengalihan proyek itu yang katanya sudah dirapatkan melalui musyawarah antar tokoh  masyarakat,  tokoh adat dan aparatur pemerintah desa serta nenek mamak.Tetapi kami tidak pernah terlibat dalam musyawarah pengalihan proyek jalan itu, " katanya, Selasa (24/10/2017) dihadapan anggota komisi III DPRD Tebo yang dipimpin wakil ketua DPRD Syamsu Rizal.Â
Selanjutnya, Â kata dia, sewaktu kami pertanyakan dengan pihak dinas PUPR Tebo mereka tidak bisa memberikan kejelasan sebenarnya dimana titik nol proyek itu. Sementara kontraktor mengerjakan jalan itu hanya menunjukkan surat pengalihan kegiatan dari masyarakat tanpa ada rekomendasi.Â
" Jadi kami dibuat bingung, Â karena tidak ada yang mau menunjukkan SPK ataupun RABnya. Makanya, Â kedatangan kami ini meminta dewan menanyakan ke dinas PUPR, Â sebenarnya dimana letak jalan itu. Karena warga tidak dapat kepastian. Sementara kontraktor tetap berpedoman pada surat tertanggal 25/5/2017. Kami yakin ada maksud tertentu dibalik pengalihan ini, " keluhnya.Â
Diberitakan sebelumnya bahwa warga sempat menghentikan kerja kontraktor PT. Mulia Permai Laksono kisaran minggu kedua bulan September lalu. Kemudian ada komunikasi dengan pihak DPUPR tetapi ternyata tidak ada titik temu dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, Kabid Bina marga, Â DPUPR Tebo, Â Sobirin, Â ST menyatakan sudah tidak ada lagi gejolak warga disana. Mereka sudah sepakat pekerjaan jalan tetap dilanjutkan. Disebutkan dia, Â di desa lubuk mandarsah itu ada tiga paket pekerjaan jalan. ***