Baca juga: 10 Tanda Kamu Harus Resign dari Pekerjaan
Baca juga: Pura-pura Miskin Aja, Mak!
Pertahankan atau Lepaskan
Karena sudah telanjur nyaman dengan kondisi sekarang yang lebih santai, aku kerap menolak tawaran dari beberapa kenalan untuk bekerja bersama mereka.Â
Meski gaji yang disebutkan melebihi yang pernah kuterima di tempat lama, tapi kembali pada prinsip awal, kerja bukan semata soal gaji.
Kita bekerja untuk mendapatkan apa-apa yang kita impikan. Puncak tertinggi dari impian itu tentulah kebahagiaan. Memang untuk bisa bahagia, kita mesti melewati masa-masa tidak bahagia. Orang menyebutnya kerja keras, pengorbanan, dan lain sebagaimana.
Tapi kalau terus menerus berada dalam ketidakbahagiaan, bukannya itu malah menjadikan impian hanya mimpi semata?Â
Maka setelah memotivasi teman-teman yang mengeluh soal pekerjaan, agar bertahan, akhirnya kusampaikan pula pada mereka. Hidup bukan untuk mati-matian cari uang. Karena dapat gak dapat uang, kita pasti mati.
Selama masih ada kebahagiaan yang masih bisa didapat di tempat kerja yang sekarang, bertahanlah. Jika tidak, tunggu apa lagi? Rezeki itu luas, bentuknya relatif. Kamu kira orang-orang di rumah kontrakan gak bisa tertawa? Memangnya orang di rumah mewah tak pernah sakit?
Ini bukan motivasi, Guys! Aku cuma sedang kecanduan di rumah, menikmati hobi dan menggali potensi yang sempat terkubur. Tanpa perlu repot dengan urusan seragam kantor, absen pagi, lembur, rapat, dll.Â
Tapi ya gitu, saldoku gak banyak. Jadi jangan dijadikan patokan, ini hanya untuk kamu yang bisa tetap ngopi dalam tenang, meski dompet kerontang.