Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Penghasilan" Minim tapi Lebih Bahagia, Aku Bisa!

10 Mei 2021   05:00 Diperbarui: 10 Mei 2021   05:21 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itu momen ketika mereka tak paham nilai uang. Meski sekarang sudah mengerti, kuupayakan agar mereka tidak menjadi pemuja materi. Dikasih terima, tapi jangan pernah berharap, apalagi sampai menunggu.

Ketiga, uang anak adalah hak anak. Tugas orang tua adalah mengawal agar uang tersebut digunakan untuk hal yang bermanfaat. Seperti pistol mainanku!

Baca juga: 7 Sikap Miliarder yang Bisa Kamu Tiru

Serius pistol itu barang bermanfaat? Sangat serius. Membeli pistol setiap hari pertama atau kedua lebaran adalah kepuasan batin tersendiri bagiku. Karena aku bebas memilih warna favoritku, bebas memilih jenis pistol mana yang kumau, juga berapa banyak pelurunya.

Yang penting, saat bermain aku harus berhati-hati. Tidak meledakkan pistol malam hari, agar tidak menganggu tetangga. Jika pistol rusak, dilarang nangis. Tak ada pistol ganti karena uang lebaran sudah habis. Sederhana, tapi ada pendidikan karakter di situ. Hak dan tanggung jawab sebagai pemilik uang dan mainan.

Begitu pula anak-anakku sekarang. Biasanya uang mereka memang berakhir di toko mainan, membeli lego, puzzle, monopoli, atau mainan apa saja yang baik untuk perkembangan otak anak-anak.

Hanya pelajaran keempat yang tidak perlu dipraktikkan. Bahwa bermain pistol juga tak masalah untuk anak perempuan. Nyatanya aku baik-baik saja, walau kerap dinyinyiri teman dan tetangga. Dikira polwan di kantor polisi itu kerjanya gebukin kasur.

Kenapa tidak perlu dipraktikkan? Karena anak-anakku tidak tertarik dengan pistol mainan. Lagi pula pistol yang sama sudah tidak ada, berganti model pistol mainan berisik tanpa peluru. Yang jika ditembak mengeluarkan suara teketeketek dan teriakan bule, "Fire fire!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun