Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Selamat dari Pengajian Sesat

3 April 2021   07:00 Diperbarui: 3 April 2021   07:05 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Josh Nuttall on Unsplash

Ah, belajar lagi. Tak puas-puasnya orang ini belajar, batinku. "Latihan basket hari ini, kapan-kapan be lah ya." Bukan beralasan, hari itu memang jadwal latihan.

"Kalo gitu besok, ya!" ajaknya lagi.

Aku akhirnya mengiyakan, karena tak enak hati.

Di luar kuasa, besoknya hujan. Jadi kami tak bisa pergi ke tempat yang Ira maksud. Kemudian terjadi lagi ia mengajak di beberapa hari berikutnya, tapi aku menolak karena gank-ku sudah berencana "belajar kelompok" sendiri. Kuberi tanda kutip, karena seringnya kami cuma nonton dan makan-makan.

Hampir setahun berselang, aku dan Ira tidak lagi satu kelas. Aku di IPA 1, dia IPA 2 bersama Pipit. Terdengar desas-desus, Ira yang sekarang berbeda jauh dengan yang dulu. Sekarang ia suka berbohong dan kerap menyendiri.

Orang tua Ira baru menyadari ketika menghubungi pihak sekolah. Dari rumah, Ira mengaku diutus sekolah untuk kegiatan tertentu di luar kota. Ia meminta sejumlah uang untuk kebutuhan kegiatan tersebut. Sementara di sekolah, Ira tak hadir, kalau tidak salah hingga sepuluh hari.

Ketika orang tua Ira menanyakan kegiatan yang dimaksud pada pihak sekolah, baru kemudian kasus itu terkuak. Jelas Ira tidak pergi untuk kegiatan sekolah. Ia pergi ke suatu tempat atas ajakan orang-orang misterius yang setelah kejadian itu, tidak menempati lokasi yang lama lagi.

Baca juga: Hobimu Menunjukkan Karaktermu

Kisah yang Selamat Karena Tak Konsentrasi

Adalah Pipit yang bercerita padaku, pengalaman ketika ia diajak Ira ke suatu tempat. Jadi ketika Ira tak berhasil membawaku ke markas teman-temannya, ia berhasil mengajak Pipit ke sana.

"Tempatnyo di TAC, Tar," kata Pipit. Lokasi itu lumayan jauh dari sekolah kami, tapi masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

"Ngapoinlah di sano?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun