Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Orang yang Sulit Percaya Juga Tak Bisa Dipercaya?

7 Desember 2020   06:00 Diperbarui: 7 Desember 2020   06:05 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kenapo kelenteng tu kacau, Kak?" tanyaku serius.

"Shaolinnyo abis latihan kungfu dak diberesin," jawabnya tak kalah serius.

Sumpah, aku membayangkan orang-orang serupa Wong Fei Hung berlari melompat dari kepala ke kepala, sebagaimana Jet Li beraksi di Kungfu Master dan Fong Sai Yuk. Tapi di film-film itu para shaolin adalah orang yang rajin, kenapa nyatanya begini?

Setelah dewasa dan melewati kelenteng itu lagi, baru aku paham. Dulu itu, kelenteng sedang melakukan pemugaran.

Baca juga: Manfaat dan Mudarat Menulis Diary

Nilai rapor membuktikan, bahwa otakku gak dodol-dodol amat. Malah di SD dan SMP rajin juara, tapi aku tak sadar dibohongi bahkan sampai setidaknya dewasa muda.

Sebabnya, karena terlalu percaya. Sedangkan yang berbohong tak punya niat membohongi adiknya. Ia hanya bercanda dengan cara yang keliru. Maka sejak menyadari keluguan konyol itu, aku berjanji pada diri sendiri tidak akan membohongi anak-anakku kelak. Meski bercanda sekalipun.

Tapi efek sulit percaya ucapan orang, masih menempel hingga sekarang. Selalu muncul prasangka, ini orang asal ngomong, mengkhayal, atau bercanda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun