Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suami Ingin Terlihat Kaya, Salah Siapa?

2 Oktober 2020   21:49 Diperbarui: 2 Oktober 2020   21:51 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Unsplash/tienne Beauregard-Riverin

Baca juga: Tak Hanya Ekonomi, Mental Juga Harus Kuat!

Di masa pandemi ini, Babang dan Mamas adalah orang yang paling sulit, melebihi mereka yang terpaksa keluar tanpa masker SNI dan tak bisa menjaga jarak, demi bisa makan.

Kenapa begitu? Sebab penampilan mereka tak mendukung untuk menerima BLT atau yang semacamnya. Lebih parah lagi, ego mereka keras bertahan untuk mengakui bahwa saat ini kita semua sedang susah.

Keduanya berusaha terlihat "semua baik-baik saja" di hadapan semua orang, bahkan di hadapan orang terdekat. Istri.

Februari sampai Juli mereka masih bisa bertahan. Memasuki Agustus, mulai goyah. September, siap-siap rumah tangga kacau. Mungkin Oktober ini baru para istri sadar, suami mereka menyimpan bon utang yang angkanya tak pernah terbayangkan.

Aku juga seorang istri, agak mengherankan memang jika istri tak tau masalah yang membelit suaminya. Entahlah kalau sebenarnya di rumah mereka sudah ada keributan sejak lama, aku tidak mencari tau.

Dari secuil ilmu tentang psikologi pernikahan yang kutau, memang laki-laki umumnya berusaha menunjukkan superioritas. Itulah sebabnya perempuan dibekali intuisi.  

Kalau kubilang istri Babang dan Mamas tak bersalah, nanti dikira aku pilih kasih karena faktor gender. Dibilang salah, aku kan tak tau banyak.

Aku cuma bisa menebak, Babang dan Mamas belum pernah membaca tentang Mark Zuckerberg yang belanja di toko diskonan, juga soal Michael Bambang Hartono yang makan tahu pong di warung sederhana, atau kisah lain yang semacam itu.  

Ya sudahlah, gak berani juga sok-sok menilai. Pokoknya begitu, kamu cari sendiri hikmahnya ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun